Review Awal FAA: Software Baru Boeing 737 Max Laik Operasi
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 April 2019 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) Federal Aviation Administration (FAA), Selasa (15/4/2019), merilis hasil tinjauan awal software anti-stall baru Boeing untuk 737 Max dan menyebutnya laik operasi.
Piranti lunak yang dikenal dengan nama MCAS itu diduga berkaitan dengan dua kecelakaan pesawat fatal yang menewaskan lebih dari 300 orang dalam waktu lima bulan.
Draf laporan dari Badan Standarisasi Penerbangan FAA merekomendasikan agar pilot mengikuti pelatihan tambahan berbasis komputer untuk sistem penerbangan terotomatisasi MCAS.
Boeing mengatakan telah menyelesaikan 96 penerbangan dengan total lebih dari 159 jam terbang menggunakan piranti lunak baru untuk jet Max itu, dilansir dari CNBC International.
Perusahaan juga berusaha meng-update maskapai pelanggannya dengan cara membawa perwakilan maskapai ke simulator penerbangan dan menunjukkan kepada mereka sistem kontrol penerbangan yang telah dimodifikasi.
Perusahaan telah menghentikan pengiriman dan memangkas produksi Max hingga 20% saat sedang dalam perbaikan. Armada itu telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret.
Wells Fargo mengatakan masalah terkait Boeing 737 Max itu berpotensi mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal kedua sebesar 0,2%.
(prm) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Piranti lunak yang dikenal dengan nama MCAS itu diduga berkaitan dengan dua kecelakaan pesawat fatal yang menewaskan lebih dari 300 orang dalam waktu lima bulan.
Draf laporan dari Badan Standarisasi Penerbangan FAA merekomendasikan agar pilot mengikuti pelatihan tambahan berbasis komputer untuk sistem penerbangan terotomatisasi MCAS.
![]() |
Perusahaan juga berusaha meng-update maskapai pelanggannya dengan cara membawa perwakilan maskapai ke simulator penerbangan dan menunjukkan kepada mereka sistem kontrol penerbangan yang telah dimodifikasi.
Perusahaan telah menghentikan pengiriman dan memangkas produksi Max hingga 20% saat sedang dalam perbaikan. Armada itu telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret.
Wells Fargo mengatakan masalah terkait Boeing 737 Max itu berpotensi mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal kedua sebesar 0,2%.
(prm) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular