
ESDM Gencar Bangun Infrastruktur Energi di Sumatera Barat
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 March 2019 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan pembangunan infrastruktur energi di Sumatera Barat.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pembangunan yang dilakukan seperti sumur bor, penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), pembagian konverter kit elpiji 3 kg untuk nelayan, dan bahan bakar minyak satu harga di Mentawai.
Pembangunan sumur bor lebih dari 120 meter ditujukan untuk wilayah yang mengalami krisis air bersih. Pada 2018, ada 70 titik sumur bor yang tersebar di seluruh Sumatera Barat, dan akan ditambah 12 titik lagi pada 2019.
"Kita telah sediakan bak penampungan, genset juga kalau listrik mati, dan ini sudah banyak tempat kita bangun di Sumatra Barat baik itu untuk Pesantren atau juga tempat-tempat yang kekurangan air. Ini bisa memberi manfaat sekitar 2.000-3.000 orang per sumur," kata Arcandra, Jumat (22/03/2019).
Untuk pembanguan (PJU-TS), sebanyak 740 unit dibangun pada 2018, dan tahun ini ditargetkan ada 200 unit lagi di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang dan Kota Padang Panjang. PJUTS difokuskan di jalan-jalan di mana banyak keramaian, seperti di depan balai desa, musholla, masjid, dan jalan-jalan umum yang dilalui masyarakat di malam hari.
Pemerintah juga melakukan pembagian paket konverter kit (konkit) LPG 3 Kg untuk nelayan kecil di Sumatera Barat. Dalam dua tahun terakhir sebanyak 2.304 unit koverter kit untuk nelayan kecil di wilayah Sumatera Barat. Pada 2017 sebanyak 1.405 paket mencakup wilayah kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam. Sementara pada 2018 sebanyak 899 nelayan kecil di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman.
"Nelayan cukup terbantu dari sisi keekonomisan karena lebih hemat," kata Arcandra.
Sementara untuk Kepulauan Mentawai, saat ini dapat menikmati layanan BBM satu harga. Sebelumnya masyarakat harus membeli BBM dengan harga Rp 15.000-20.000 per liter. Kini masyarakat disana bisa membeli Premium seharga Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
Saksikan video Mengintip 30 Kincir Angin PLTB Sidrap
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article ESDM Dorong Pengembangan Energi Terbarukan di Pesisir Selatan
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pembangunan yang dilakukan seperti sumur bor, penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), pembagian konverter kit elpiji 3 kg untuk nelayan, dan bahan bakar minyak satu harga di Mentawai.
Untuk pembanguan (PJU-TS), sebanyak 740 unit dibangun pada 2018, dan tahun ini ditargetkan ada 200 unit lagi di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang dan Kota Padang Panjang. PJUTS difokuskan di jalan-jalan di mana banyak keramaian, seperti di depan balai desa, musholla, masjid, dan jalan-jalan umum yang dilalui masyarakat di malam hari.
Pemerintah juga melakukan pembagian paket konverter kit (konkit) LPG 3 Kg untuk nelayan kecil di Sumatera Barat. Dalam dua tahun terakhir sebanyak 2.304 unit koverter kit untuk nelayan kecil di wilayah Sumatera Barat. Pada 2017 sebanyak 1.405 paket mencakup wilayah kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam. Sementara pada 2018 sebanyak 899 nelayan kecil di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman.
"Nelayan cukup terbantu dari sisi keekonomisan karena lebih hemat," kata Arcandra.
Sementara untuk Kepulauan Mentawai, saat ini dapat menikmati layanan BBM satu harga. Sebelumnya masyarakat harus membeli BBM dengan harga Rp 15.000-20.000 per liter. Kini masyarakat disana bisa membeli Premium seharga Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
Saksikan video Mengintip 30 Kincir Angin PLTB Sidrap
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article ESDM Dorong Pengembangan Energi Terbarukan di Pesisir Selatan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular