ESDM Dorong Pengembangan Energi Terbarukan di Pesisir Selatan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 April 2019 14:33
Kementerian ESDM mendorong daerah-daerah yang berniat mengembangkan potensi energi terbarukan.
Foto: Dok. ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong daerah-daerah yang berniat mengembangkan potensi energi terbarukan. Salah satu daerah yang didorong untuk mengembangkan EBT yakni wilayah Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan saat ini angka bauran energi primer energi baru terbarukan (EBT) baru mencapau 12,4%. Padahal pihaknya menargetkan bauran EBT bisa mencapai 23% pada 2025.

"Kami akan dorong terus. Seperti pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan beberapa jenis energi terbarukan lainnya akan terus kita dorong. Kami akan lihat lihat potensi di daerah itu apa, itu yang akan dikembangkan," ujar Arcandra di Painan Convention Center, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (07/04/2019).

Meski demikian, Arcandra mengakui diperlukan proses pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke EBT di Indonesia, seperti di negara-negara Eropa ataupun China.

Hingga akhir 2018, bauran energi primer pembangkit listrik masih didominasi oleh batubara sebagai salah satu sumber energi yang murah. Selain agar harga listriknya terjangkau masyarakat, hal ini juga untuk menggerakkan perekonomian agar produk-produk yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar dunia.

"Pada waktunya nanti, sumber energi berbasis fosil akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan," tegasnya.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni mengatakan beberapa potensi energi yang dimiliki Pesisir Selatan, salah satunya berbasis pada pembangkit listrik tenaga air. Harapannya potensi tersebut dapat dikembangkan agar listrik masyarakat terpenuhi.

"Kami membuka peluang untuk para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Pesisir Selatan ini, terutama dalam mendukung pengembangan pariwisata yang tengah didorong di wilayah kami," tandas Hendrajoni.

Hingga akhir 2018 capaian rasio elektrifikasi nasional yang telah mencapai 98,3%. Angka tersebut ditargetkan naik hingga 99,9% pada, dengan begitu semakin banyak lagi masyarakat yang dapat menikmati akses listrik.

Saksikan Video Serasa di Eropa Ini Penampakan Kebun Angin di Sidrap

[Gambas:Video CNBC]



(dob) Next Article Bangun Energi Terbarukan, Jerman Ajak Indonesia Kolaborasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular