
Ini Strategi Pemerintah Kejar Target EBT 23% di 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyebutkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dari saat ini baru 9,15%.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan sejumlah strategi tersebut antara lain pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan biomassa secara massif, lalu bersinergi dengan rencana pembangunan ecotourism.
Selain itu, menurutnya akan dikembangkan model resource-based untuk pengembangan EBT skala besar, pengembangan biofuel, serta modernisasi sistem jaringan infrastruktur listrik nasional.
"Kami akan menciptakan sistem energi masa depan yang bersih dan berkesinambungan berbasis EBTKE sambil mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah," tuturnya dalam sebuah diskusi webinar tentang EBT pada Senin (28/09/2020).
Untuk pengembangan PLTS secara masif, menurutnya pemerintah akan mengembangkan PLTS Atap selaras dengan pembangunan perumahan rakyat melalui sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Perum Perumnas, BTN, BUMN dan swasta.
"Pengembangan proyek pengadaan PLTS skala masif bekerja sama dengan ADB," ujarnya.
Sementara untuk pengembangan biomassa, menurutnya akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan sub optimal untuk co-firing (mengganti bahan bakar dengan memanfaatkan biomassa) PLTU batu bara dengan target 3-5%. Lalu, biomassa juga digunakan untuk menggantikan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di berbagai daerah.
"Pengembangan model resource-based bisa dilakukan seperti melalui pemanfaatan PLTA skala besar di Sulawesi dengan penyelesaian jaringan transmisi di Sulawesi untuk bisa menyalurkan listrik ke industri smelter," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Gaet Investor, Pemerintah Ikut Ngebor Geothermal