Lantik 2 Pejabat SKK Migas, Jonan Minta Lifting Migas Naik!

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
04 April 2019 13:09
Jonan lantik dua pejabat baru SKK Migas, minta lifting migas naik dan laporan dipercepat.
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik 2 (dua) orang Pejabat di Lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik 2 (dua) orang Pejabat di Lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Pelantikan yang dilakukan pada Kamis (4/4/2019) ini untuk posisi Sekretaris serta Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas.

Lantik 2 Pejabat SKK Migas, Jonan Minta Lifting Migas Naik!Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melantik 2 (dua) orang Pejabat di Lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)



Rincian nama Pejabat yang dilantik yaitu:

1. Murdo Gantoro, diangkat sebagai Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menggantikan Arief Setiawan Handoko.
2. Arief Setiawan Handoko menggantikan Parulian Sihotang yang menjabat sebagai Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIgas).

Dalam sambutannya, Jonan berpesan agar lifting migas ditingkatkan. 

"Lifting ini kan partisipasi deputi monetisasi keuangan juga besar. Ini saya juga tidak happy, kan orang tanya saya lifting bagaimana, saya minta setiap bulan lifting harus sama atau bisa lebih besar. Kalau bisa jangan semua ditumpuk semua di akhir bulan," kata Jonan.

"Selama ini kan laporannya harian. Ini ditumpuk di akhir bulan saya tidak suka. Kalau kita bisa per hari atau paling tidak setiap 2 minggu lah," tambahnya.

Selain itu, Jonan juga berpesan, agar mulai dilakukan pembenahan organisasi dalam SKK Migas. Ia merujuk pada perubahan zaman, yang mana menurutnya perubahan di sektor hulu migas agak terlambat.

"10 tahun lalu itu 10 perusahaan terbesar di dunia lima di antaranya adalah perusahaan migas. Ini suatu tanda kalau industri ini mulai ditinggal zaman. Jadi harus dikejar, paling tidak efisiensi," pungkas Jonan.


(gus) Next Article Indonesia Kembali Gagal Capai Target Lifting Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular