Investasi dan Ekspor Loyo, Jokowi: Bodoh Banget Kita!

Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
12 March 2019 14:38
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti jebloknya investasi dan rendahnya ekspor di tahun lalu.
Foto: Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Asrama Putri Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, pada Jumat 1 Maret 2019. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti jebloknya investasi dan rendahnya ekspor di tahun lalu. Padahal, pemerintah sudah mengerti dari jauh permasalahannya ada di mana.

"Investasi, ekspor ini kunci. Saya bilang ke Kemenkeu, kalau ada petrochemical sudah, tutup mata, beri tax holiday. Daripada kita defisit? Membebani bertahun-tahun nggak selesai," kata Jokowi.

"Kuncinya investasi dan ekspor. Kuncinya tahu, kok nggak kita selesaikan. Bodoh banget kita. Jangan sampai kalah dengan Kamboja, Laos, hati-hati negara ini negara besar," kata Presiden di Rakornas BKPM, Selasa (12/3/2019).

Dalam Rakornas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut, Jokowi mengungkapkan kekalahan Indonesia dari negara tetangga dalam "kompetisi merebut investasi". Padahal, menurutnya investasi dan ekspor menjadi kunci dalam memperbaiki neraca berjalan dan neraca perdagangan.

"Yang namanya investasi dan ekspor kita sudah ditinggal, kalah dengan Singapura, dengan Malaysia? ya kalah, Thailand? ya kalah, Filipina? ya kalah, Vietnam? ya kalah. Kita tidak mau lagi ditinggal Kamboja, Laos," ujarnya.

"Kita kalah rebutan, kalah merebut investasi, kalah merebut pasar."

Menurut Jokowi, "kekalahan" Indonesia dalam merebut investasi dan merebut pasar mengindikasikan adanya "kesalahan", baik dalam sistem perizinan, maupun prosedur terkait lainnya.

Pasalnya, indikator ekonomi Indonesia sangat baik. Pemerintah juga telah berupaya untuk mendorong investasi dengan memberikan berbagai macam insentif dan fasilitas yang memudahkan investor. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat ke-4 berdasarkan hasil survey UNCTAD sebagai negara yang paling menarik untuk investasi.

"Sehari-hari investor itu berbondong-bondong ke kita, bukan sekali-sekali, sering, tapi kok tidak terealisasi, ini yang salah di mana? Di pusat? Provinsi? Saya akan cek, yang salah di mana. Orang dari luar negeri datang, ingin investasi ini-itu kok tidak menetas. Ini pasti ada problemnya, apakah itu perizinan kita, pembebasan lahan yanh bertele-tele sehingga mereka pergi, atau apa?"

"Ini urusan besar yang harus kita selesaikan, karena kunci pertumbuhan ekonomi kita dua tadi, investasi dan ekspor."




Simak Video : Genjot Ekspor Lewat Kawasan Berikat dan KITE
[Gambas:Video CNBC]


(dru) Next Article Jokowi: Corona Rusak Supply-Demand, Inflasi Bisa Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular