Internasional
Perundingan Dagang AS-China Masuki Tahap Akhir
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 March 2019 06:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China mendekati garis finish dan dapat rampung bulan ini, kata tiga sumber kepada CNBC International, Senin (4/3/2019).
Perundingan tengah berada di "tahap akhir" saat kedua belah pihak merencanakan pertemuan tingkat tinggi di Mar-a-Lago, Florida, AS, pada akhir Maret mendatang.
Jika kesepakatan itu tercapai, AS dapat mencabut bea impor yang dikenakannya terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar dan Negeri Tirai Bambu akan menghapus atau memangkas retribusi khusus terhadap industri tertentu, seperti otomotif.
Kongres Nasional Rakyat China juga diperkirakan akan meloloskan undang-undang penanaman modal asing baru yang akan mengubah aturan kepemilikan saham dan kemungkinan mengatur subsidi bagi perusahaan milik negara dan transfer teknologi paksa.
Namun, sumber-sumber CNBC ragu sekuat apa aturan tersebut akan dibuat.
AS juga ingin adanya kemampuan untuk menerapkan kembali bea impor terhadap China bila perundingan mengenai mekanisme penegakan hukum terkait pencurian kekayaan intelektual dan hal terkait lainnya gagal. Para sumber mengatakan hal ini tidak sejalan dengan keinginan China.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menyebut adanya kemajuan signifikan dalam negosiasi dagangnya dengan China.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC hari Kamis bahwa kedua pihak telah mendekati kata sepakat. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow juga mengatakan kemajuan yang dibuat kedua pihak sangat baik.
AS dan China juga dikabarkan tengah mempersiapkan pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir bulan ini demi mengesahkan perjanjian dagang kedua negara.
(prm) Next Article Jangan Sedih, Masih Ada Harapan Trump-Xi Jinping Bertemu
Perundingan tengah berada di "tahap akhir" saat kedua belah pihak merencanakan pertemuan tingkat tinggi di Mar-a-Lago, Florida, AS, pada akhir Maret mendatang.
Jika kesepakatan itu tercapai, AS dapat mencabut bea impor yang dikenakannya terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar dan Negeri Tirai Bambu akan menghapus atau memangkas retribusi khusus terhadap industri tertentu, seperti otomotif.
Namun, sumber-sumber CNBC ragu sekuat apa aturan tersebut akan dibuat.
AS juga ingin adanya kemampuan untuk menerapkan kembali bea impor terhadap China bila perundingan mengenai mekanisme penegakan hukum terkait pencurian kekayaan intelektual dan hal terkait lainnya gagal. Para sumber mengatakan hal ini tidak sejalan dengan keinginan China.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menyebut adanya kemajuan signifikan dalam negosiasi dagangnya dengan China.
![]() |
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada CNBC hari Kamis bahwa kedua pihak telah mendekati kata sepakat. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow juga mengatakan kemajuan yang dibuat kedua pihak sangat baik.
AS dan China juga dikabarkan tengah mempersiapkan pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir bulan ini demi mengesahkan perjanjian dagang kedua negara.
(prm) Next Article Jangan Sedih, Masih Ada Harapan Trump-Xi Jinping Bertemu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular