Internasional
Siap-siap, Perjanjian Dagang AS-China Hampir Rampung
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 March 2019 06:25

New York, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan China hampir merampungkan kesepakatan dagang besar yang akan membuat kedua belah pihak menurunkan beberapa bea impor yang telah dikenakan satu sama lain dalam perang dagang, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, Minggu (3/3/2019).
Tim perunding dari kedua negara telah membuat kemajuan substansial dan perjanjian akhirnya hampir diputuskan, menurut laporan yang mengutip sumber anonim dari kedua belah pihak tersebut, dilansir dari AFP.
Kesepakatan itu diperkirakan akan disambut baik oleh pasar keuangan global yang telah mengalami masa-masa yang bergejolak akibat perang dagang antara AS dan China yang merupakan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
WSJ dalam laporannya mengatakan perundingan dagang bulan lalu di Washington telah membantu AS-China mempersempit perbedaan di antara mereka yang berarti perjanjian formal akan siap untuk ditandatangani ketika Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu Maret ini saat Xi tengah melakukan kunjungannya ke Eropa.
Namun, beberapa perbedaan pendapat masih ada dan perjanjian itu sepertinya akan menimbulkan protes dari kedua pihak bahwa terlalu banyak hal yang diberikan.
Laporan WSJ itu mengatakan China secara tentatif telah setuju untuk menurunkan bea masuk atau melonggarkan hambatan-hambatan bagi produk-produk, seperti pertanian, kimia, dan otomotif.
Para perunding dari China juga telah menawarkan untuk mempercepat penghapusan batas kepemilikan asing di bidang usaha mobil dan menurunkan bea impor kendaraan menjadi di bawah 15%, menurut laporan WSJ.
China juga akan meningkatkan pembelian produk-produk AS, termasuk pembelian gas alam senilai miliaran dolar dari Cheniere Energy Group.
Sebagai balasannya, pihak AS akan menghapuskan sebagian besar sanksi dagang yang dikenakannya kepada China tahun lalu.
Saksikan video penundaan kenaikan bea impor AS berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Jangan Sedih, Masih Ada Harapan Trump-Xi Jinping Bertemu
Tim perunding dari kedua negara telah membuat kemajuan substansial dan perjanjian akhirnya hampir diputuskan, menurut laporan yang mengutip sumber anonim dari kedua belah pihak tersebut, dilansir dari AFP.
![]() |
Kesepakatan itu diperkirakan akan disambut baik oleh pasar keuangan global yang telah mengalami masa-masa yang bergejolak akibat perang dagang antara AS dan China yang merupakan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Namun, beberapa perbedaan pendapat masih ada dan perjanjian itu sepertinya akan menimbulkan protes dari kedua pihak bahwa terlalu banyak hal yang diberikan.
Laporan WSJ itu mengatakan China secara tentatif telah setuju untuk menurunkan bea masuk atau melonggarkan hambatan-hambatan bagi produk-produk, seperti pertanian, kimia, dan otomotif.
Para perunding dari China juga telah menawarkan untuk mempercepat penghapusan batas kepemilikan asing di bidang usaha mobil dan menurunkan bea impor kendaraan menjadi di bawah 15%, menurut laporan WSJ.
China juga akan meningkatkan pembelian produk-produk AS, termasuk pembelian gas alam senilai miliaran dolar dari Cheniere Energy Group.
Sebagai balasannya, pihak AS akan menghapuskan sebagian besar sanksi dagang yang dikenakannya kepada China tahun lalu.
Saksikan video penundaan kenaikan bea impor AS berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Jangan Sedih, Masih Ada Harapan Trump-Xi Jinping Bertemu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular