
Piala Dunia Antarklub Diperluas, Ujung-ujungnya Duit?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 March 2019 17:47

Mengutip Reuters, Presiden FIFA Gianni Infantino mengusulkan format baru dalam Piala Dunia Antar Klub. Laki-laki asal Swiss ini ingin membentuk Piala Dunia Antar Klub yang mirip dengan Piala Dunia versi tim nasional.
Nantinya akan ada 24 klub yang berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub versi terbaru. Namun turnamen ini tidak bersifat tahunan, melainkan 4 tahunan seperti Piala Dunia.
"Selama 2 tahun ini kami membahas mengenai Piala Dunia Antarklub dengan 24 peserta. Lebih inklusif dan bersahabat dengan jadwal kompetisi rutin tahunan. Jumlah pertandingan yang dimainkan juga menjadi lebih sedikit," ungkap Infantino.
Namun apakah ide ini semata-mata muncul murni karena inovasi? Murni karena bentuk perhatian FIFA kepada klub agar bisa memainkan pertandingan lebih sedikit sehingga pemain tidak terkuras energinya?
"Ada beberapa perusahaan yang tertarik dan ini pertanda bagus. Jadi mengapa kita tidak menggelar Piala Dunia Antarklub yang lebih besar? Sudah saatnya melakukan itu," tegas Infantino.
Hmmm, ini sih namanya UUD. Ujung-ujungnya duit...
Mengutip Finansial Times, bank raksasa asal Jepang yaitu Softbank akan menjadi bagian dari konsorsium korporasi yang bakal menjadi sponsor Piala Dunia Antarklub extended version tersebut. Penawaran yang diajukan kabarnya mencapai US$ 25 miliar atau sekira Rp 352 triliun dengan kurs saat ini. Fantastis...
Sementara New York Times melaporkan konsorsium itu akan beranggotakan perusahaan-perusahaan asal Asia dan Timur Tengah. Namun FIFA akan tetap memegang 51% atas kepemilikan hak ciptanya.
Bagaimana tanggapan konstituen FIFA? Apakah ide perluasan Piala Dunia Antarklub ini mendapat restu?
"Kami bisa mengkonfirmasi bahwa memang Presiden FIFA memberi ide mengenai hal tersebut. Namun karena Tuan Infantino tidak memberikan penjelasan lebih rinci, kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut," sebut pernyataan tertulis Federasi Sepakbola Eropa (UEFA).
Sepakbola terus berevolusi. Awalnya, pertandingan sepakbola adalah ajang untuk membuktikan siapa yang lebih baik.
Seiring evolusi sepakbola ke arah industri berskala raksasa, pertandingan sepakbola bukan lagi sarana untuk menentukan siapa pemenang antara si A dan si B. Kini pertandingan sepakbola berujuan untuk memuaskan yang memberi uang paling banyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Nantinya akan ada 24 klub yang berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub versi terbaru. Namun turnamen ini tidak bersifat tahunan, melainkan 4 tahunan seperti Piala Dunia.
"Selama 2 tahun ini kami membahas mengenai Piala Dunia Antarklub dengan 24 peserta. Lebih inklusif dan bersahabat dengan jadwal kompetisi rutin tahunan. Jumlah pertandingan yang dimainkan juga menjadi lebih sedikit," ungkap Infantino.
"Ada beberapa perusahaan yang tertarik dan ini pertanda bagus. Jadi mengapa kita tidak menggelar Piala Dunia Antarklub yang lebih besar? Sudah saatnya melakukan itu," tegas Infantino.
Hmmm, ini sih namanya UUD. Ujung-ujungnya duit...
Mengutip Finansial Times, bank raksasa asal Jepang yaitu Softbank akan menjadi bagian dari konsorsium korporasi yang bakal menjadi sponsor Piala Dunia Antarklub extended version tersebut. Penawaran yang diajukan kabarnya mencapai US$ 25 miliar atau sekira Rp 352 triliun dengan kurs saat ini. Fantastis...
Sementara New York Times melaporkan konsorsium itu akan beranggotakan perusahaan-perusahaan asal Asia dan Timur Tengah. Namun FIFA akan tetap memegang 51% atas kepemilikan hak ciptanya.
Bagaimana tanggapan konstituen FIFA? Apakah ide perluasan Piala Dunia Antarklub ini mendapat restu?
"Kami bisa mengkonfirmasi bahwa memang Presiden FIFA memberi ide mengenai hal tersebut. Namun karena Tuan Infantino tidak memberikan penjelasan lebih rinci, kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut," sebut pernyataan tertulis Federasi Sepakbola Eropa (UEFA).
Sepakbola terus berevolusi. Awalnya, pertandingan sepakbola adalah ajang untuk membuktikan siapa yang lebih baik.
Seiring evolusi sepakbola ke arah industri berskala raksasa, pertandingan sepakbola bukan lagi sarana untuk menentukan siapa pemenang antara si A dan si B. Kini pertandingan sepakbola berujuan untuk memuaskan yang memberi uang paling banyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular