Piala Dunia Antarklub Diperluas, Ujung-ujungnya Duit?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 March 2019 17:47
Piala Dunia Antarklub Diperluas, Ujung-ujungnya Duit?
Real Madrid, Juara Liga Champions Eropa 2018 (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bicara sepakbola, kekuatan terbesar tentu ada di Eropa dan Amerika Selatan/Latin. Dua kiblat ini bersaing untuk memperebutkan status, siapa yang terbaik dalam urusan the beautiful game. 

Di level tim nasional, Benua Biru dan Benua Merah bergantian menjadi juara dunia. Dari 21 gelaran Piala Dunia, perwakilan Eropa menjadi juara 12 kali sementara negara-negara Amerika Latin menjadi juara 9 kali. Tidak jauh lah. 

Persaingan di level tim nasional kemudian diperluas menjadi antar klub. Oleh karena itu, sejak 1980 ada partai yang mempertemukan antara juara kompetisi antar klub Eropa (Piala/Liga Champions) dengan jawara Amerika Latin (Copa Libertadores). 

Mungkin beberapa dari kita masih ingat dengan Piala Konfederasi alias Piala Toyota. Sejak 1980-2004, juara Piala/Liga Champions dan Copa Libertadores disabung di tanah Jepang untuk menentukan siapa yang terbaik. 

Piala Toyota paripurna pada 2004, dan mulai 2005 digantikan oleh Piala Dunia Antarklub. Pesertanya bukan lagi hanya perwakilan Eropa dan Amerika Latin, tetapi klub-klub juara di kompetisi antar klub dari 6 konfederasi di bawah naungan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).

Piala Dunia Antarklub adalah event tahunan yang digelar pada Desember. Lokasinya pun bukan hanya di Jepang, bahkan Maroko pun sempat menjadi tuan rumah pada 2013 dan 2014. 

Well, sepakbola sekarang bukan lagi sekadar olahraga. Sepakbola juga bukan lagi perkara untuk menentukan siapa yang terbaik.

Sepakbola sudah menjelma menjadi industri dengan nilai fantastis.
 Uang berperan penting dalam sepakbola, kepentingan sponsor menentukan bagaimana sepakbola dimainkan. Ini kemudian memunculkan ide-ide kompetisi baru. 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Mengutip Reuters, Presiden FIFA Gianni Infantino mengusulkan format baru dalam Piala Dunia Antar Klub. Laki-laki asal Swiss ini ingin membentuk Piala Dunia Antar Klub yang mirip dengan Piala Dunia versi tim nasional. 

Nantinya akan ada 24 klub yang berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub versi terbaru. Namun turnamen ini tidak bersifat tahunan, melainkan 4 tahunan seperti Piala Dunia. 

"Selama 2 tahun ini kami membahas mengenai Piala Dunia Antarklub dengan 24 peserta. Lebih inklusif dan bersahabat dengan jadwal kompetisi rutin tahunan. Jumlah pertandingan yang dimainkan juga menjadi lebih sedikit," ungkap Infantino. 

Namun apakah ide ini semata-mata muncul murni karena inovasi? Murni karena bentuk perhatian FIFA kepada klub agar bisa memainkan pertandingan lebih sedikit sehingga pemain tidak terkuras energinya? 

"Ada beberapa perusahaan yang tertarik dan ini pertanda bagus. Jadi mengapa kita tidak menggelar Piala Dunia Antarklub yang lebih besar? Sudah saatnya melakukan itu," tegas Infantino. 

Hmmm, ini sih namanya UUD. Ujung-ujungnya duit... 

Mengutip Finansial Times, bank raksasa asal Jepang yaitu Softbank akan menjadi bagian dari konsorsium korporasi yang bakal menjadi sponsor Piala Dunia Antarklub extended version tersebut. Penawaran yang diajukan kabarnya mencapai US$ 25 miliar atau sekira Rp 352 triliun dengan kurs saat ini. Fantastis... 

Sementara New York Times melaporkan konsorsium itu akan beranggotakan perusahaan-perusahaan asal Asia dan Timur Tengah. Namun FIFA akan tetap memegang 51% atas kepemilikan hak ciptanya. 

Bagaimana tanggapan konstituen FIFA? Apakah ide perluasan Piala Dunia Antarklub ini mendapat restu? 

"Kami bisa mengkonfirmasi bahwa memang Presiden FIFA memberi ide mengenai hal tersebut. Namun karena Tuan Infantino tidak memberikan penjelasan lebih rinci, kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut," sebut pernyataan tertulis Federasi Sepakbola Eropa (UEFA). 

Sepakbola terus berevolusi. Awalnya, pertandingan sepakbola adalah ajang untuk membuktikan siapa yang lebih baik.

Seiring evolusi sepakbola ke arah industri berskala raksasa, pertandingan sepakbola bukan lagi sarana untuk menentukan siapa pemenang antara si A dan si B. Kini pertandingan sepakbola berujuan untuk memuaskan yang memberi uang paling banyak.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Liga Spanyol Sampai Inggris Cs Boncos Rp 30 T Gegara Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular