
Catat! Sederet Janji Manis Jokowi di Konvensi Rakyat
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
25 February 2019 09:10

Jokowi menyatakan, separuh dari penduduk RI tinggal di desa dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi dari perkotaan. Sebagai solusi, Pemerintah sudah mengucurkan Dana Desa untuk membangun konektivitas di pedesaan.
Selama empat tahun ini, total anggaran Dana Desa sudah mencapai Rp 187 triliun. Jokowi menyebut, alokasi itu untuk membangun jalan dan jembatan desa, Posyandu, PAUD, peningkatan air bersih dan sanitasi, yang mampu meningkatkan perekonomian desa.
"Angka pengangguran di desa turun. Lima tahun ke depan total Dana Desa akan sampai Rp 400 triliun. Dengan pemanfaatan yang semakin baik, kemakmuran rakyat akan semakin merata," tegasnya.
Sejalan dengan itu, dia menilai, sektor pertanian menjadi penting dan strategis. Dia kembali mengklaim, telah membantu petani dalam membangun bendungan, waduk dan irigasi. Selain itu juga memberikan peralatan mesin pertanian.
"Ke depan harus semakin menggunakan teknologi untuk mkeningkatkan produktivitas, juga menghubungkan petani dengan pasar. Masuk ke industri hilir seperti penggilingan pengemasan dan pemasaran serta produk ikutannya" bebernya.
Jokowi ingin, koperasi petani harus bisa bersaing seperti perusahaan. Itulah yang dia sebut mengkorporasikan petani, sekaligus akan menjadi ciri-ciri petani masa depan.
"Sehingga ke depan kita harapkan petani semakin canggih, untuk membangun ketahanan pangan," harapnya.
Di sektor kemaritiman, Jokowi menegaskan bahwa laut harus dimanfaatkan untuk generasi sekarang dan masa depan. Dia sudah menyiapkan bank mikro nelayan.
"Sehingga nelayan mudah dapat modal. Rp 132 miliar dana bank mikro nelayan sudah disalurkan, bunga hanya 3 persen saja" tuturnya.
Tahun ini, dia meningkatkan anggaran itu hingga Rp 975 M. Di sisi lain, dia juga akan meningkatkan penggunaan teknologi untuk menjaga kelestarian laut melalui program pangan laut berkelanjutan.
Itu semua disinergikan dengan persiapan RI menyongsong revolusi industri 4.0. Dalam hal ini, Jokowi berpendapat, listrik adalah urat nadi bagi bangsa dan perekonomian negara.
"Menyongsong industri 4.0, kita sudah mampu meningkatkan rasio kelistrikan 98% lebih. Di 2019 ditargetkan 99,99%," tambahnya.
Dia menjelaskan, ke depan akan mengurangi bahan bakar fosil atau minyak. Ini untuk memajukan program industri hijau. RI memiliki modal kekayaan sumber daya alam yang bisa menghasilkan energi terbarukan dari air, panas bumi, angin, dan matahari.
"Kita sudah bangun pembangkit listrik tenaga angin di Sulsel. 150 ribu lebih keluarga bisa menikmati. Selama 2018 kita mampu produksi biodisel melebihi target, 6 juta Kiloliter (KL). 4 juta untuk B20, sisanya ekspor."
"Tahun ini kita target 6,2 juta KL B20. Ini potensi hemat devisanya sampai US$ 3 miliar. Kita bisa meningkatkan ketahanan energi," janjinya lagi.
(miq/miq)
Selama empat tahun ini, total anggaran Dana Desa sudah mencapai Rp 187 triliun. Jokowi menyebut, alokasi itu untuk membangun jalan dan jembatan desa, Posyandu, PAUD, peningkatan air bersih dan sanitasi, yang mampu meningkatkan perekonomian desa.
"Angka pengangguran di desa turun. Lima tahun ke depan total Dana Desa akan sampai Rp 400 triliun. Dengan pemanfaatan yang semakin baik, kemakmuran rakyat akan semakin merata," tegasnya.
Sejalan dengan itu, dia menilai, sektor pertanian menjadi penting dan strategis. Dia kembali mengklaim, telah membantu petani dalam membangun bendungan, waduk dan irigasi. Selain itu juga memberikan peralatan mesin pertanian.
"Ke depan harus semakin menggunakan teknologi untuk mkeningkatkan produktivitas, juga menghubungkan petani dengan pasar. Masuk ke industri hilir seperti penggilingan pengemasan dan pemasaran serta produk ikutannya" bebernya.
Jokowi ingin, koperasi petani harus bisa bersaing seperti perusahaan. Itulah yang dia sebut mengkorporasikan petani, sekaligus akan menjadi ciri-ciri petani masa depan.
"Sehingga ke depan kita harapkan petani semakin canggih, untuk membangun ketahanan pangan," harapnya.
![]() |
Di sektor kemaritiman, Jokowi menegaskan bahwa laut harus dimanfaatkan untuk generasi sekarang dan masa depan. Dia sudah menyiapkan bank mikro nelayan.
"Sehingga nelayan mudah dapat modal. Rp 132 miliar dana bank mikro nelayan sudah disalurkan, bunga hanya 3 persen saja" tuturnya.
Tahun ini, dia meningkatkan anggaran itu hingga Rp 975 M. Di sisi lain, dia juga akan meningkatkan penggunaan teknologi untuk menjaga kelestarian laut melalui program pangan laut berkelanjutan.
Itu semua disinergikan dengan persiapan RI menyongsong revolusi industri 4.0. Dalam hal ini, Jokowi berpendapat, listrik adalah urat nadi bagi bangsa dan perekonomian negara.
"Menyongsong industri 4.0, kita sudah mampu meningkatkan rasio kelistrikan 98% lebih. Di 2019 ditargetkan 99,99%," tambahnya.
Dia menjelaskan, ke depan akan mengurangi bahan bakar fosil atau minyak. Ini untuk memajukan program industri hijau. RI memiliki modal kekayaan sumber daya alam yang bisa menghasilkan energi terbarukan dari air, panas bumi, angin, dan matahari.
"Kita sudah bangun pembangkit listrik tenaga angin di Sulsel. 150 ribu lebih keluarga bisa menikmati. Selama 2018 kita mampu produksi biodisel melebihi target, 6 juta Kiloliter (KL). 4 juta untuk B20, sisanya ekspor."
"Tahun ini kita target 6,2 juta KL B20. Ini potensi hemat devisanya sampai US$ 3 miliar. Kita bisa meningkatkan ketahanan energi," janjinya lagi.
![]() |
(miq/miq)
Next Page
Infrastruktur teknologi
Pages
Most Popular