
Catat! Sederet Janji Manis Jokowi di Konvensi Rakyat
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
25 February 2019 09:10

Jokowi melanjutkan pidato politik dengan klaim keberhasilan membangun sistem jaminan sosial selama empat tahun masa pemerintahannya. Disebutkan, ada 10 juta keluarga mendapat program keluarga harapan (PKH).
Dari bantuan PKH itu, dia menilai anak-anak miskin tetap bisa sekolah, mampu mendapatkan imunisasi dan tambahan makanan bergizi. Jokowi mengambil satu contoh sukses yang dilalui salah seorang warga penerima PKH bernama Siti Jariyah.
"Ibu Siti Jariyah dari Jawa Barat sekarang ada di tengah-tengah kita. Dulu Ibu Siti dan suami kekurangan membiayai hidup anak-anaknya," ucapnya.
Pada 2015, lanjut Jokowi, Siti mulai berani berjualan lontong sayur dan gado- gado, setelah dibantu program PKH. Sekarang usahanya berkembang pesat sehingga bisa menerima pesanan katering acara kantor dan kawinan. Kini, anak anak Siti bisa kuliah.
"Artinya apa, Ibu Siti sudah lulus dari PKH. Ini hebat beliau. Inilah contoh, dengan bekerja keras, tidak pernah menyerah, optimis bisa sejahtera. Maka Ibu Siti mampu memajukan ekonomi keluarganya. Saya ingin acungkan jempol kepada Bu Siti," tegasnya.
Jokowi mengatakan, pemerintah terus menjamin anak-anak Indonesia untuk dapat meneruskan sekolah tanpa terhalang kondisi ekonomi keluarga. Sebanyak 18,7 juta siswa sudah medapat Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Ini dapat dimanfaatkan untuk membeli seragam, buku, dan sepatu untuk keperluan sekolah. Selain itu, 5.000 anak- anak dari Papua sudah mendapat beasiswa, dan 20 ribu anak muda terbaik termasuk dari pesantren dibiayai untuk kuliah di luar negeri.
"Saya tidak mau ada satu pun anak Indonesia gagal meraih cita-cita karena kemiskinan," ujarnya.
Jokowi menyebut, 92,4 juta jiwa sudah memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga dijamin kesehatannya dan tidak jatuh miskin jika keluarganya sakit. Dengan tegas dia menyatakan, tidak boleh lagi ada istilah orang miskin dilarang sakit.
"Tetapi semua hal itu tidak cukup, saya ingin melakukan lebih banyak lagi. Program-program PKH dan Rastra [beras sejahtera] akan diperkuat dengan kartu sembako murah, nanti akan ada kartu sembako murah," janji Jokowi.
"Kemudian KIP yang sekarang sampai SMA/SMK akan dijadikan KIP Kuliah. Artinya KIP Kuliah akan dapat membantu biaya pendidikan," Jokowi masih berjanji.
Jokowi melanjutkan klaim bahwa selama empat tahun terakhir pemerintahannya telah melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat. Program Mekaar dan UMi, menurutnya, telah membuktikan bahwa perempuan Indonesia adalah tiang keluarga yang tangguh.
"4 juta perempuan pra-sejahtera sudah dapat modal. Sebanyak 1,2 juta sudah dapat dari UMi dengan nilai Rp 7 triliun. Seperti Bu Roidah dari Cilincing," sebutnya.
Dikatakan, Ibu Roidah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarga. Dulu, pendapatan Roidah hanya Rp 20-30 ribu sehari. Menurut Jokowi nominal itu tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Namun Ibu Roidah tidak pernah mengeluh dan menyerah. Dibantu program pemerintah, sekarang omzet usahanya Rp 1,5 juta per hari. Ini adalah potret perempuan-perempuan hebat Indonesia," tandasnya.
Tahun ini, program Mekaar akan ditingkatkan dari 4 juta jadi 10 juta penerima. Dengan begitu, lanjut dia, 10 juta ibu-ibu akan mampu meningkatkan usahanya hingga 4 atau 5 kali lipat.
"Tahun depan UMi juga akan ditingkatkan. Pemerintah akan bangun program penitipan anak secara masif. Program pelatihan bagi perempuan adalah wujud dari pembangunan perempuan berdaya," tuturnya.
(miq/miq)
Dari bantuan PKH itu, dia menilai anak-anak miskin tetap bisa sekolah, mampu mendapatkan imunisasi dan tambahan makanan bergizi. Jokowi mengambil satu contoh sukses yang dilalui salah seorang warga penerima PKH bernama Siti Jariyah.
"Ibu Siti Jariyah dari Jawa Barat sekarang ada di tengah-tengah kita. Dulu Ibu Siti dan suami kekurangan membiayai hidup anak-anaknya," ucapnya.
"Artinya apa, Ibu Siti sudah lulus dari PKH. Ini hebat beliau. Inilah contoh, dengan bekerja keras, tidak pernah menyerah, optimis bisa sejahtera. Maka Ibu Siti mampu memajukan ekonomi keluarganya. Saya ingin acungkan jempol kepada Bu Siti," tegasnya.
Jokowi mengatakan, pemerintah terus menjamin anak-anak Indonesia untuk dapat meneruskan sekolah tanpa terhalang kondisi ekonomi keluarga. Sebanyak 18,7 juta siswa sudah medapat Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Ini dapat dimanfaatkan untuk membeli seragam, buku, dan sepatu untuk keperluan sekolah. Selain itu, 5.000 anak- anak dari Papua sudah mendapat beasiswa, dan 20 ribu anak muda terbaik termasuk dari pesantren dibiayai untuk kuliah di luar negeri.
"Saya tidak mau ada satu pun anak Indonesia gagal meraih cita-cita karena kemiskinan," ujarnya.
![]() |
Jokowi menyebut, 92,4 juta jiwa sudah memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga dijamin kesehatannya dan tidak jatuh miskin jika keluarganya sakit. Dengan tegas dia menyatakan, tidak boleh lagi ada istilah orang miskin dilarang sakit.
"Tetapi semua hal itu tidak cukup, saya ingin melakukan lebih banyak lagi. Program-program PKH dan Rastra [beras sejahtera] akan diperkuat dengan kartu sembako murah, nanti akan ada kartu sembako murah," janji Jokowi.
"Kemudian KIP yang sekarang sampai SMA/SMK akan dijadikan KIP Kuliah. Artinya KIP Kuliah akan dapat membantu biaya pendidikan," Jokowi masih berjanji.
Jokowi melanjutkan klaim bahwa selama empat tahun terakhir pemerintahannya telah melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat. Program Mekaar dan UMi, menurutnya, telah membuktikan bahwa perempuan Indonesia adalah tiang keluarga yang tangguh.
"4 juta perempuan pra-sejahtera sudah dapat modal. Sebanyak 1,2 juta sudah dapat dari UMi dengan nilai Rp 7 triliun. Seperti Bu Roidah dari Cilincing," sebutnya.
Dikatakan, Ibu Roidah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarga. Dulu, pendapatan Roidah hanya Rp 20-30 ribu sehari. Menurut Jokowi nominal itu tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Namun Ibu Roidah tidak pernah mengeluh dan menyerah. Dibantu program pemerintah, sekarang omzet usahanya Rp 1,5 juta per hari. Ini adalah potret perempuan-perempuan hebat Indonesia," tandasnya.
Tahun ini, program Mekaar akan ditingkatkan dari 4 juta jadi 10 juta penerima. Dengan begitu, lanjut dia, 10 juta ibu-ibu akan mampu meningkatkan usahanya hingga 4 atau 5 kali lipat.
"Tahun depan UMi juga akan ditingkatkan. Pemerintah akan bangun program penitipan anak secara masif. Program pelatihan bagi perempuan adalah wujud dari pembangunan perempuan berdaya," tuturnya.
Pages
Most Popular