
Jokowi: RI Banyak Gagasan Tapi Eksekusi Terseok-seok
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 February 2019 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia kerap kali dianggap menjadi yang pertama dalam memunculkan ide atau gagasan. Namun, tindak lanjutnya justru masih terbilang lamban, dan terkesan terseok-seok.
Hal tersebut diutarakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang ke-51 Tanwir Muhammadiyah di Balai Raya Semarak, Gedung Daerah Bengkulu, Jumat (15/2/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia melalui laman setkab.go.id.
"Kita sering memiliki ide dan gagasan, kemudian kita juga sering memulai yang pertama seperti juga Otorita Batam, termasuk kita yang pertama saat itu, tapi tindak lanjut dari itu kita selalu terseok-seok," jelas Jokowi
Jokowi pun membuktikannya dengan contoh konkret seperti pembangunan infrastruktur. Misalnya, konstruksi tol Jagorawi yang pernah 'diintip' oleh Malaysia, Thailand, Vietnam, bahkan China.
Namun 40 tahun setelahnya, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer jalan tol. Jokowi pun mengaku, ada beberapa alasan yang membuat Indonesia terbilang cukup lamban dalam hal pembangunan, utamanya jalan.
Seperti persoalan pembebasan lahan. Misalnya, pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda yang terhenti lebih dari 9 tahun karena masalah klasik yang kerap kali dialami yaitu pembebasan lahan.
Jalan yang melaui hutan konservasi, maupun masalah lahan Kodam, kata Jokowi, dianggap menjadi biang kerok yang membuat masalah pembangunan jalan terhenti dan tak bisa diteruskan oleh pemerintah.
Masalah ini, sambung dia, pun harus dibenahi lantaran stok infrastruktur di Indonesia masih rendah dan kalah jauh dari negara-negara tetangga. Belum lagi, biaya logistik Indonesia yang masih mahal.
"Artinya, daya saing kita rendah. Daya saing negara kita menjadi rendah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun menjawab tudingan bahwa infrastruktur yang dibangun pemerintah tak memikirkan masyarakat di berbagai wilayah terpencil di Indonesia. Pemerintah, kata dia, pun sudah membuktikan hal itu melalui kucuran dana desa.
"Jalan, jalan kecil-kecil yang ada di desa telah terbangun 191.000 km jalan-jalan yang ada di desa," ujarnya.
"Artinya, infrastruktur tidak hanya urusan jalan tol, tidak hanya urusan airport, tidak hanya urusan pelabuhan tetapi juga jalan-jalan yang ada di desa-desa itu juga terlihat sekarang ini perubahannya, terlihat sekarang ini pembangunannya karena memang telah kita gelontorkan Rp187 triliun sampai akhir 2018 kemarin," ungkapnya.
Simak video Jokowi paparkan soal pembangunan infrastruktur untuk pemerataan ekonomi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jokowi Siapkan Tol-Tol Baru di Pinggir Jakarta, Ini Lokasinya
Hal tersebut diutarakan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang ke-51 Tanwir Muhammadiyah di Balai Raya Semarak, Gedung Daerah Bengkulu, Jumat (15/2/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia melalui laman setkab.go.id.
Jokowi pun membuktikannya dengan contoh konkret seperti pembangunan infrastruktur. Misalnya, konstruksi tol Jagorawi yang pernah 'diintip' oleh Malaysia, Thailand, Vietnam, bahkan China.
Namun 40 tahun setelahnya, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer jalan tol. Jokowi pun mengaku, ada beberapa alasan yang membuat Indonesia terbilang cukup lamban dalam hal pembangunan, utamanya jalan.
Seperti persoalan pembebasan lahan. Misalnya, pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda yang terhenti lebih dari 9 tahun karena masalah klasik yang kerap kali dialami yaitu pembebasan lahan.
Jalan yang melaui hutan konservasi, maupun masalah lahan Kodam, kata Jokowi, dianggap menjadi biang kerok yang membuat masalah pembangunan jalan terhenti dan tak bisa diteruskan oleh pemerintah.
Masalah ini, sambung dia, pun harus dibenahi lantaran stok infrastruktur di Indonesia masih rendah dan kalah jauh dari negara-negara tetangga. Belum lagi, biaya logistik Indonesia yang masih mahal.
"Artinya, daya saing kita rendah. Daya saing negara kita menjadi rendah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi pun menjawab tudingan bahwa infrastruktur yang dibangun pemerintah tak memikirkan masyarakat di berbagai wilayah terpencil di Indonesia. Pemerintah, kata dia, pun sudah membuktikan hal itu melalui kucuran dana desa.
"Jalan, jalan kecil-kecil yang ada di desa telah terbangun 191.000 km jalan-jalan yang ada di desa," ujarnya.
"Artinya, infrastruktur tidak hanya urusan jalan tol, tidak hanya urusan airport, tidak hanya urusan pelabuhan tetapi juga jalan-jalan yang ada di desa-desa itu juga terlihat sekarang ini perubahannya, terlihat sekarang ini pembangunannya karena memang telah kita gelontorkan Rp187 triliun sampai akhir 2018 kemarin," ungkapnya.
Simak video Jokowi paparkan soal pembangunan infrastruktur untuk pemerataan ekonomi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jokowi Siapkan Tol-Tol Baru di Pinggir Jakarta, Ini Lokasinya
Most Popular