Mungkinkah Produksi Migas RI Naik? Ini Penjelasannya

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
19 February 2019 10:26
Arcandra sebut sulit untuk naikkan produksi migas RI di tahun depan
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Selama bertahun-tahun, Indonesia terkena defisit migas akibat angka impor dan konsumsi yang lebih tinggi dibanding produksi. Mungkinkah suatu saat produksi minyak RI bisa naik?

Pertanyaan ini pula yang diajukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, dalam Seminar Energi 2019. Di hadapan para pemangku kepentingan dan ahli migas, Arcandra mengajukan pertanyaan ini sambil memaparkan kondisi migas RI.



"Ada harapan, ada secerca harapan kita punya produksi kalau eksplorasinya berhasil. Yang jadi masalah, success ratio kita di bawah 20% artinya 5 kali eksplorasi 1 kali berhasil. Mungkin tidak 100%? Tidak mungkin," jawab Arcandra, Selasa (19/2/2019).

Arcandra menyadari bahwa produksi migas RI turun, data terakhir ESDM rata-rata produksi minyak tak sampai sentuh 800 ribu barel per hari. Hanya 770 ribu per hari. Jika ingin diperbaiki, hasilnya tak bisa instan di tahun depan.

"Tentu perlu waktu kita, kalau kita perbaiki sekarang, Insya Alloh kalau ada rezekinya 10-20 tahun akan datang. Sewaktu kita katakan discovery butuh waktu 5-10 tahun, range-nya jadi 10-20 tahun lagi. Kita perbaiki sekarang kemungkinan besar bukan kita yang menikmatinya."

Ia mengibaratkan usaha ini seperti naik mobil, yang harus lihat kaca depan dan tidak melulu kaca spion. "Kalau spion terus ya nabrak, jangan salahkan yang di belakang. Lihat ke depan apa yang bisa dikerjakan. Spion hanya guidance, telah terjadi dan harus diperbaiki."

Saksikan video Wamen ESDM Arcandra Tahar buka-bukaan soal skema gross split di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article 2019, Pertamina Naikkan Target Produksi Migas ke 921 MBOEPD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular