Internasional

Batal ke RI, Pangeran Arab Investasi Rp 282 T untuk Pakistan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 February 2019 14:57
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan Arab Saudi telah menandatangani perjanjian investasi US$20 miliar selama kunjungannya ke Pakistan.
Foto: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pembukaan KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Sergio Moraes
Islamabad, CNBC Indonesia - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Minggu (17/2/2019) mengatakan Arab Saudi telah menandatangani perjanjian investasi senilai US$20 miliar (Rp 282,8 triliun) selama kunjungannya ke Pakistan.

Pakistan saat ini tengah mengalami ketegangan dengan saingan bersenjata nuklirnya, India.

Putra mahkota, yang memulai perjalanannya ke Asia Selatan dan China dengan menyuntikkan investasi ke Pakistan yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan itu, mengatakan angka US$20 miliar hanya mewakili awal dari ikatan ekonomi yang akan membawa sekutu Muslim bersejarahnya itu lebih dekat.

"Jumlah ini besar untuk fase 1, dan pasti akan bertambah setiap bulan dan setiap tahun, dan itu akan bermanfaat bagi kedua negara," kata putra mahkota, dilansir dari Reuters.

"Kami telah menjadi negara saudara, negara sahabat Pakistan. Kami telah berjalan bersama di saat-saat yang sulit dan menyenangkan, dan kami (akan) melanjutkannya."


Kunjungan Mohammed, yang merupakan penguasa de facto Arab Saudi, ke Indonesia mendadak dibatalkan Sabtu pekan lalu. Padahal, ia awalnya dijadwalkan tiba Senin sore ini dan akan bertemu Presiden Joko Widodo hari Selasa sekaligus menandatangani dua perjanjian kerja sama.

Kementerian Luar Negeri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan pembatalan atau penjadwalan ulang kunjungan.

Sementara itu, kunjungan Pangeran Mohammed ke Pakistan dibayangi meningkatnya ketegangan negara itu dengan India.

Awal pekan ini, seorang pengebom bunuh diri menewaskan 44 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang disengketakan. New Delhi menuduh Pakistan terlibat dalam pemboman itu dan berjanji akan menghukum Islamabad, yang menyangkal keterlibatannya.

Pakistan yang kekurangan uang dan membutuhkan teman, menyambut putra mahkota dengan tangan terbuka dan dengan cara yang megah, termasuk mengirim jet tempur untuk memandu pesawatnya begitu memasuki wilayah udara Pakistan.

Batal ke RI, Pangeran Arab Investasi Rp 282 T untuk PakistanFoto: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terlihat selama KTT G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Marcos Brindicci

Perdana Menteri Imran Khan dan kepala militer Pakistan Qamar Javed Bajwa menyambut Pangeran Mohammed di karpet merah bandara militer di kota garnisun Rawalpindi, sebelum Khan secara pribadi mengemudi untuk mengantar putra mahkota ke ibu kota Islamabad.

"Arab Saudi selalu menjadi teman yang ada di saat Pakistan sedang membutuhkan, itulah sebabnya kami sangat menghargainya," kata Khan, sambil duduk di sebelah Pangeran Mohammed. "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas cara Anda membantu kami ketika kami berada dalam situasi yang buruk."

Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir telah membantu menjaga perekonomian Pakistan tetap bertahan dengan menopang cadangan devisanya yang menyusut. Caranya adalah dengan memberikan pinjaman US$6 miliar sehingga memberikan kelegaan kepada Islamabad ketika negaranya merundingkan bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Tur yang dijalankan Putra Mahkota itu dianggap sebagai upaya untuk membangun kembali reputasinya setelah dituduh terlibat pembunuhan kritikus dan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, kata para analis.

Banyak orang di Barat menyalahkan Pangeran Mohammed atas pembunuhan yang memicu krisis politik terbesar kerajaan selama satu generasi. Dia telah membantah terlibat.

Dia juga telah merencanakan untuk mengunjungi Indonesia dan Malaysia selama tur, tetapi perjalanan itu telah ditunda, menurut pejabat Malaysia dan Indonesia.

Di Pakistan, sebagian besar perjanjian yang ditandatangani berfokus pada proyek-proyek energi, termasuk kompleks kilang dan petrokimia senilai US$10 miliar di kota pesisir Gwadar, tempat China membangun pelabuhan. Memorandum kesepahaman juga ditandatangani untuk investasi mineral dan pertanian, kata Khan.

Saksikan tips berbisnis dari taipan properti berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Pangeran Arab Akan Kunjungi RI 18-19 Februari?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular