Pesawat Kosong, Mahalnya Tiket, & Cengkeraman Low Season

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
11 February 2019 11:53
Kabar panas bahwa jasa angkutan penerbangan mulai ditinggalkan konsumen merebak belakangan ini.
Foto: Ilustrasi bandara (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar panas bahwa jasa angkutan penerbangan mulai ditinggalkan konsumen merebak belakangan ini. Kabar tak sedap itu dipicu berita penerbangan Lion Air dari Padang ke Jakarta yang disebut hanya mengangkut tiga penumpang, Jumat (8/2/2019).

Kabar itu segera dibantah pihak Lion Air yang mengatakan tiga kali penerbangan berjadwal dari Padang ke Jakarta hari itu masih terisi penumpang. Penerbangan nomor JT-253 mengangkut 104 penumpang, JT-353 mengangkut 109 penumpang, dan JT-357 mengangkut 205 penumpang.

Polemik itu menyoroti berbagai tantangan yang tengah dialami industri penerbangan awal tahun ini. Setelah diterpa kabar kenaikan harga tiket dan penerapan kebijakan bagasi berbayar, minat penumpang menggunakan angkutan udara disebut-sebut turun.

Namun, sejumlah maskapai dan pengamat penerbangan membantah hal tersebut.


Lion Air dan Garuda mengakui, jumlah penumpangnya berkurang namun masih dalam tingkat yang wajar. Selain itu, penurunan jumlah pengguna itu terjadi bukan lantaran mahalnya harga tiket namun karena faktor musiman, yaitu musim sepi atau low season yang lazim terjadi di awal tahun.

"Periode Januari - Maret itu memang masuknya low season. Memang secara seasonalnya begitu. Di awal tahun turun, tapi nanti di periode April - Juni meningkat," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, kepada CNBC Indonesia, Minggu (10/2/2019).

Selama periode musim ramai (peak season), tingkat keterisian penumpang di Garuda Indonesia bisa mencapai 75% sampai dengan 90%. Namun ketika low season, jumlahnya bisa menurun 10%-15%.

Pesawat Kosong, Mahalnya Tiket, & Cengkeraman Low SeasonFoto: Ilustrasi Pesawat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

"Low season itu biasanya [tingkat keterisian penumpang] hanya 60%-70%," jelasnya.

Ikhsan pun menganggap wajar tingkat keterisian penumpang yang menurun di awal tahun. Pasalnya, situasi ini memang kerap dialami sejumlah maskapai penerbangan tiap tahunnya.

Sepinya penumpang membuat maskapai milik negara ini harus mengurangi jumlah penerbangannya.

"Pesawat kita misalnya, frekuensi salah satu kota dari 7, jadi 6. Sebagian pesawat yang kita kurangi frekuensinya itu, nanti akan masuk ke hanggar," jelas Ikhsan.

Ia pun mengatakan musim sepi ini dimanfaatkan pihaknya untuk melakukan maintenance pesawat dan juga pelatihan bagi pilot demi meningkatkan kualitas layanan saat peak season tiba.


Hal senada diungkapkan pihak Lion Air. Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan penurunan tingkat keterisian penumpang yang dialami maskapainya terjadi karena low season.

"Saat ini masih low season," kata Danang kepada CNBC Indonesia, Minggu.

Pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, mengonfirmasi hal tersebut.

"Khusus di Indonesia, bulan Januari sampai dengan April mulai masuk low season, sepi demand," ujarnya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Minggu (10/2/2019).

"Bisa dipahami Januari sampai dengan April low demand karena budget sudah tipis untuk liburan tahun baru dan Natal."

Pesawat Kosong, Mahalnya Tiket, & Cengkeraman Low SeasonFoto: Ilustrasi bandara (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Selain itu, berbagai korporasi dan pemerintahan juga biasanya belum dapat mencairkan anggarannya sampai April sehingga perjalanan dinas otomatis berkurang di awal tahun, tambahnya.


"Masyarakat masih konsentrasi untuk budget pendidikan, menabung, baru merencanakan liburan. Jadi, paling April ke atas baru eksekusi rencana bepergian," kata Arista.

"Cuma sekarang ini lagi ramai heboh tiket pesawat mahal dan ada bagasi berbayar. Jadi, semua dihubung-hubungkan seolah-olah kena efek," tuturnya. "Ya kalau low demand enggak bisa diapa-apain, masyarakat ogah pergi juga."

Saksikan video mengenai kondisi keuangan maskapai Indonesia berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(wed) Next Article Sepi Penumpang, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular