Ada 'Blessing in Disguise' dari Sepinya Penumpang Pesawat

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
10 February 2019 18:20
Lebih baik pesawat diparkir sambil dilakukan proses maintenance sata low season.
Foto: Ilustrasi bandara (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat keterisian penumpang (load factor) sejumlah maskapai di awal 2019 menurun karena memasuki musim sepi (low season). Namun, kondisi itu bisa menjadi blessing in disguise atau keuntungan tersendiri bagi perusahaan penyelenggara angkutan udara tersebut.

Di tengah sepinya penumpang, pengamat penerbangan Arista Atmadjati memiliki saran untuk maskapai agar tidak merugi.

"Lebih baik pesawat diparkir sambil dilakukan proses maintenance," ujarnya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Minggu (10/2/2019).

"Kalau dipaksa terbang dan sepi penumpang, pasti rugi," katanya.


Arista menjelaskan kerugian akan muncul disebabkan oleh maskapai yang harus membayar berbagai biaya, seperti biaya navigasi, ground handling, landing fee, dan tunjangan untuk pilot dan kru.

"Kalau tidak terbang, maskapai cuma membayar parking fee," ujarnya.

Ia mengatakan khusus di Indonesia, bulan Januari sampai dengan April mulai masuk low season yang ditandai dengan sepinya permintaan tiket pesawat. Hal ini terjadi karena budget calon pengguna sudah habis untuk liburan tahun baru dan Natal.

Rupanya maskapai Garuda Indonesia telah melakukan hal serupa di masa low season.

Ada 'Blessing in Disguise' dari Sepinya Penumpang Pesawat
Foto: Ilustrasi Pramugari (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan tak memungkiri frekuensi penerbangan saat masa-masa sepi memang harus dikurangi.

"Pesawat, misalnya frekuensi kira kurangi. Sebagian masuk ke hanggar. [...] Biasanya itu kami pakai buat internal seperti perawataan. Karena dia harus ada general check up," kata Ikhsan kepada CNBC Indonesia, Minggu.


Selain melakukan perawatan pesawat, perseroan pun kembali mengirim para pilot maupun teknisi untuk mengikuti pembelajaran rutin. Ini untuk memastikan, bahwa pesawat dikemudikan oleh pilot yang profesional.

Ikhsan menegaskan, situasi ini hanya berlangsung sementara. Ketika memasuki periode April - Juni, maka permintaan akan kembali meningkat bersamaan dengan libur panjang.

"Kami maskapai memanfaatkan musim sesuai fungsinya. Ketika peak season, kami arahkan pesawat untuk mengakomodir permintaan. Pas di low season, perawatan untuk pesawat," tegasnya.

Saksikan video mengenai bengkel pesawat terbesar di Indonesia berikut ini.


(prm) Next Article Duh! Maskapai Kanada Batalkan Penerbangan Boeing 737 MAX

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular