
Total Impor Jagung RI Tembus 280.000 Ton!
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
29 January 2019 16:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution kembali memberikan penjelasan terkait langkah pemerintah menambah alokasi jagung yang bakal diimpor.
Rencana itu terungkap berdasarkan surat undangan pengadaan impor jagung sebanyak 150.000 ton oleh Bulog tertanggal 25 Januari 2019. Surat itu ditandatangani Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar.
Seperti diketahui, pemerintah pada akhir November lalu memutuskan untuk mengimpor jagung sebanyak 100.000 ton karena terjadi kelangkaan jagung di kalangan peternak ayam petelur (layer) UMKM
Jumlah tersebut kemudian ditambah 30.000 ton di awal bulan ini karena pengadaan sebelumnya belum terdistribusi secara merata di seluruh peternak ayam kelas kecil dan menengah. Dengan demikian total impor jagung mencapai 280.000 ton.
Ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/1/2019), Darmin membantah jika pemerintah disebut mengimpor jagung berkali-kali. "Jangan berkali-kalinya dong. Kenapa perlu? Gitu aja," katanya.
Darmin mengatakan, selepas impor perdana sebanyak 100 ribu ton, permintaan dari peternak petelor maupun pedaging hingga pedagang masih tinggi. Di sisi lain, panen dari sentra produksi seperti Jawa Barat, juga belum ada.
"Paling-paling panennya itu Maret pertengahan. Jatim (Jawa Timur) malah April. Padahal permintaan-permintaan dari peternak kecil-menengah baik petelor atau daging itu masuk terus ke Bulog," ujar Darmin.
"Sehingga waktu Kamis itu bahkan impor yang 30 ribu ton kemudian yang sudah jalan itu sudah habis karena permintaan lebih baik. Sehingga bulog mengatakan, panennya belum ada di Jatim. Maka kemudian hasil diskusi ini harus ditambah," lanjutnya.
Ia menekankan, jagung impor harus masuk pada Maret 2019. Jangan sampai jagung impor mengganggu panen raya di sentra-sentra produksi. Oleh karena itu, Darmin menyebut pemerintah memberikan plafon kepada Bulog.
"Anda boleh impor, tapi gak boleh masuk lebih dari pertengahan maret. Supaya jangan nanti ada jagung impor, ada jagung produksi dalam negeri. Kalau hanya bisa diimpor 100 ribu ton ya 100 ribu ton. Kalau kurang dari situ yang kurang dari situ. Pokoknya batasnya pertengahan Maret. Itu baru diproses sekarang," katanya.
(miq/miq) Next Article Jelang Lebaran, Impor Jagung Naik 500%
Rencana itu terungkap berdasarkan surat undangan pengadaan impor jagung sebanyak 150.000 ton oleh Bulog tertanggal 25 Januari 2019. Surat itu ditandatangani Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar.
Seperti diketahui, pemerintah pada akhir November lalu memutuskan untuk mengimpor jagung sebanyak 100.000 ton karena terjadi kelangkaan jagung di kalangan peternak ayam petelur (layer) UMKM
Ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/1/2019), Darmin membantah jika pemerintah disebut mengimpor jagung berkali-kali. "Jangan berkali-kalinya dong. Kenapa perlu? Gitu aja," katanya.
Darmin mengatakan, selepas impor perdana sebanyak 100 ribu ton, permintaan dari peternak petelor maupun pedaging hingga pedagang masih tinggi. Di sisi lain, panen dari sentra produksi seperti Jawa Barat, juga belum ada.
"Paling-paling panennya itu Maret pertengahan. Jatim (Jawa Timur) malah April. Padahal permintaan-permintaan dari peternak kecil-menengah baik petelor atau daging itu masuk terus ke Bulog," ujar Darmin.
"Sehingga waktu Kamis itu bahkan impor yang 30 ribu ton kemudian yang sudah jalan itu sudah habis karena permintaan lebih baik. Sehingga bulog mengatakan, panennya belum ada di Jatim. Maka kemudian hasil diskusi ini harus ditambah," lanjutnya.
![]() |
Ia menekankan, jagung impor harus masuk pada Maret 2019. Jangan sampai jagung impor mengganggu panen raya di sentra-sentra produksi. Oleh karena itu, Darmin menyebut pemerintah memberikan plafon kepada Bulog.
"Anda boleh impor, tapi gak boleh masuk lebih dari pertengahan maret. Supaya jangan nanti ada jagung impor, ada jagung produksi dalam negeri. Kalau hanya bisa diimpor 100 ribu ton ya 100 ribu ton. Kalau kurang dari situ yang kurang dari situ. Pokoknya batasnya pertengahan Maret. Itu baru diproses sekarang," katanya.
(miq/miq) Next Article Jelang Lebaran, Impor Jagung Naik 500%
Most Popular