Trump Siap Sampaikan Pidato Kenegaraan di Kongres, Asal...
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
24 January 2019 12:53
Washington DC, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan membawakan pidato kenegaraan tahunan di hadapan Kongres AS (DPR dan Senat), Rabu (23/1/2019) waktu setempat. Demikian dilaporkan AFP mengutip akun Twitter Trump, Kamis (24/1/2019).
"Ketika shutdown (penutupan sementara pemerintah) sedang berlangsung, Nancy Pelosi (Ketua DPR AS) meminta saya untuk membawakan pidato kenegaraan tahunan. Saya setuju," tulis Trump.
"Dia (Pelosi) kemudian berubah pikiran karena shutdown, menyarankan pidato ditunda. Ini hak prerogatifnya, saya akan membawakan pidato ketika shutdown berakhir." lanjutnya.
Trump juga mengatakan dia tidak berusaha untuk memindahkan lokasi pidato kenegaraan tahunan. Sebab, ada faktor sejarah dan tradisi terkait pidato di hadapan parlemen tersebut. Trump pun berharap dapat menyampaikan pidato yang "hebat" dalam waktu dekat.
Government shutdown atau penutupan pemerintah AS telah berlangsung sejak 22 Desember lalu. Hal itu disebabkan oleh tuntutan Trump untuk memasukkan anggaran demi membangun tembok perbatasan Meksiko-AS senilai US$ 5,7 miliar dalam RUU Anggaran yang ditolak Demokrat.
Penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS ini telah membuat 800.000-an pegawai federal terpaksa cuti atau bekerja tanpa digaji.
Pada Rabu (24/1/2019), petinggi Demokrat di DPR AS melayangkan gagasan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS. Caranya adalah dengan memberikan sebagian atau seluruh dana yang diinginkan Trump untuk keamanan di sepanjang perbatasan Meksiko, tetapi untuk dibelanjakan pada perangkat keamanan selain tembok perbatasan.
Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat James Clyburn mengatakan Demokrat sedang menyusun tawaran itu dalam sebuah surat. Demokrat, menurut dia, dapat memenuhi permintaan Trump untuk mencairkan pendanaan sebesar US$ 5,7 miliar untuk keamanan perbatasan, tetapi untuk membeli alat keamanan berteknologi tinggi seperti drone, sinar-X dan sensor, serta menambah lebih banyak agen patroli perbatasan.
"Seperti yang diminta presiden, jika ingin menggunakan US$ 5,7 miliar-nya untuk keamanan perbatasan, maka kami akan memenuhi permintaan itu asalkan digunakan sesuai permintaan kami, yaitu membangun tembok pintar (smart wall)," kata Clyburn dilansir Reuters.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Protes Shutdown, Pejabat Kirim Tong Sampah untuk Trump
"Ketika shutdown (penutupan sementara pemerintah) sedang berlangsung, Nancy Pelosi (Ketua DPR AS) meminta saya untuk membawakan pidato kenegaraan tahunan. Saya setuju," tulis Trump.
"Dia (Pelosi) kemudian berubah pikiran karena shutdown, menyarankan pidato ditunda. Ini hak prerogatifnya, saya akan membawakan pidato ketika shutdown berakhir." lanjutnya.
Trump juga mengatakan dia tidak berusaha untuk memindahkan lokasi pidato kenegaraan tahunan. Sebab, ada faktor sejarah dan tradisi terkait pidato di hadapan parlemen tersebut. Trump pun berharap dapat menyampaikan pidato yang "hebat" dalam waktu dekat.
 Foto: CNBC Internasional |
Government shutdown atau penutupan pemerintah AS telah berlangsung sejak 22 Desember lalu. Hal itu disebabkan oleh tuntutan Trump untuk memasukkan anggaran demi membangun tembok perbatasan Meksiko-AS senilai US$ 5,7 miliar dalam RUU Anggaran yang ditolak Demokrat.
Pada Rabu (24/1/2019), petinggi Demokrat di DPR AS melayangkan gagasan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS. Caranya adalah dengan memberikan sebagian atau seluruh dana yang diinginkan Trump untuk keamanan di sepanjang perbatasan Meksiko, tetapi untuk dibelanjakan pada perangkat keamanan selain tembok perbatasan.
 Foto: Nancy Pelosi (REUTERS/Jonathan Ernst) |
Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat James Clyburn mengatakan Demokrat sedang menyusun tawaran itu dalam sebuah surat. Demokrat, menurut dia, dapat memenuhi permintaan Trump untuk mencairkan pendanaan sebesar US$ 5,7 miliar untuk keamanan perbatasan, tetapi untuk membeli alat keamanan berteknologi tinggi seperti drone, sinar-X dan sensor, serta menambah lebih banyak agen patroli perbatasan.
"Seperti yang diminta presiden, jika ingin menggunakan US$ 5,7 miliar-nya untuk keamanan perbatasan, maka kami akan memenuhi permintaan itu asalkan digunakan sesuai permintaan kami, yaitu membangun tembok pintar (smart wall)," kata Clyburn dilansir Reuters.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Protes Shutdown, Pejabat Kirim Tong Sampah untuk Trump
Most Popular