Masuki Hari ke-33, Kapan Shutdown AS Bakal Berakhir?

Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
24 January 2019 15:24
Penutupan pemerintah (government shutdown) Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-33 pada Kamis (24/1/2019) WIB.
Foto: Demo Karyawan Federal AS. (Reuters/Carlo Barria)
Washington DC, CNBC Indonesia - Penutupan pemerintah (government shutdown) Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-33 pada Kamis (24/1/2019) WIB. Penutupan itu merupakan yang terlama sepanjang sejarah AS.

Penutupan pemerintah yang telah tiga kali terjadi di era pemerintahan Trump ini sudah berlangsung sejak 22 Desember. Hal itu dipicu oleh ditolaknya permintaan Presiden AS Donald Trump untuk mendapatkan pendanaan senilai US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan Meksiko-AS oleh Demokrat.

Demokrat yang menguasai DPR AS dan Senat sebenarnya telah beberapa kali mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) terkait Anggaran. Namun, RUU itu tidak memuat dana untuk membangun tembok perbatasan yang diminta Trump. Oleh karena itu, Trump menolak menyetujui RUU itu dan membiarkan pemerintah tetap tutup.
Masuki Hari ke-33, Kapankah Shutdown AS Berakhir?Foto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Kevin Lamarque)

Pekan lalu (19/1/2019), Trump sedikit melunakkan sikapnya. Ia mengajukan tawaran terkait kebijakan imigrasi kepada Demokrat demi membuka kembali pemerintahan. Semua itu dengan catatan Demokrat menyetujui pendanaan untuk temboknya.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menawarkan perlindungan selama tiga tahun bagi imigran muda tak berdokumen atau dreamers, serta bagi pemegang status imigran yang dilindungi sementara (TPS), suatu kelas imigran lainnya.

"Saya di sini hari ini untuk memecahkan kebuntuan dan memberi Kongres jalan untuk mengakhiri penutupan pemerintah dan menyelesaikan krisis di sepanjang perbatasan selatan," Trump, mengecam sistem imigrasi AS yang disebutnya "rusak parah" tersebut.

Sayangnya, Demokrat menolak tawaran itu sehingga membuat penutupan pemerintah tetap berlangsung. Sebanyak 800 ribu pekerja federal pun harus rela bekerja tanpa dibayar.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett pada hari Rabu (23/1/2019) mengatakan penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) menambah ketidakpastian dalam gambaran perekonomian negara tersebut.

Hassett yang merupakan Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa pertumbuhan negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu bisa anjlok menjadi 0% atau stagnan di kuartal pertama bila penutupan pemerintahan berlanjut sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Masuki Hari ke-33, Kapankah Shutdown AS Berakhir?Foto: Demo Karyawan Federal AS. (Reuters/Carlo Barria)


Namun, pada Rabu (24/1/2019), petinggi Demokrat di DPR AS melayangkan gagasan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS. Caranya adalah dengan memberikan sebagian atau seluruh dana yang diinginkan Trump untuk keamanan di sepanjang perbatasan Meksiko, tetapi untuk dibelanjakan pada perangkat keamanan selain tembok perbatasan.

Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat James Clyburn mengatakan Demokrat sedang menyusun tawaran itu dalam sebuah surat. Demokrat, menurut dia, dapat memenuhi permintaan Trump untuk mencairkan pendanaan sebesar US$ 5,7 miliar untuk keamanan perbatasan, tetapi untuk membeli alat keamanan berteknologi tinggi seperti drone, sinar-X dan sensor, serta menambah lebih banyak agen patroli perbatasan.

"Seperti yang diminta presiden, jika ingin menggunakan US$ 5,7 miliar-nya untuk keamanan perbatasan, maka kami akan memenuhi permintaan itu asalkan digunakan sesuai permintaan kami, yaitu membangun tembok pintar (smart wall)," kata Clyburn kepada wartawan.




(miq/miq) Next Article Demi Tembok Perbatasan, Trump Tutup Pemerintahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular