
Hari ke-28, Kapan Penutupan Sementara Pemerintah AS Usai?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
18 January 2019 21:17

Washington DC, CNBC Indonesia - Penutupan sementara sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) memasuki hari ke-28 pada Jumat (18/1/2019). Namun, tak ada tanda-tanda government shutdown bakalan usai. Malah yang ada, situasi bertambah rumit seiring peningkatan ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dengan Kongres AS yang dikuasai Partai Demokrat.
Seperti dilaporkan oleh Reuters dan dikutip CNBC Indonesia Jumat (18/1/2019), Trump masih ngotot dengan permintaan anggaran US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Permintaan itu ditolak Kongres AS yang berbuntut pada penutupan sebagian pemerintahan 22 Desember lalu lantaran ketiadaan anggaran. Senat yang dikontrol oleh Republik, tentu mendukung Trump.
Seperti diketahui, penutupan sementara Pemerintah AS merupakan yang terlama sepanjang sejarah AS. Hal itu telah memaksa 800 ribu PNS di seluruh AS tidak dibayar sehingga fungsi pemerintahan pun terganggu.
Perdebatan serius terkait kebijakan imigrasi itu telah menjadi ujian politik bagi Trump dan Kongres AS. Kongres AS yang diketuai Nancy Pelosi telah menyarankan kepada Trump agar dia menunda pidato kenegaraan tahunan sampai pemerintahan dibuka kembali.
Namun, Trump merespons hal itu dengan menolak permintaan Pelosi dan delegasi Kongres AS menggunakan pesawat militer untuk perjalanan yang telah direncanakan ke Belgia dan Afghanistan.
Dalam acara di Pentogon, Kamis (17/1/2019), Trump kembali menegaskan kembali permintaannya bahwa Kongres AS harus menyediakan anggaran pembangunan tembok perbatasan. Hal itu diperlukan untuk membendung aliran imigran ilegal dan perdagangan narkoba. Kongres AS yang dikuasai Demokrat menolak lantaran menilai kebijakan Trump sebagai pemborosan.
Dalam mengakhiri penutupan sementara Pemerintah AS, Kongres AS telah merilis RUU belanja jangka pendek yang akan mengakhiri penutupan sekaligus menandai pembukaan kembali pemerintahan. Akan tetapi, pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik, yaitu Mitch McConnell, menolak untuk memberikan hak suara.
Selama pekan ini, sekelompok kecil anggota Senat AS dari Partai Republik berupaya mencari dukungan untuk mendesak Trump agar menyetujui RUU itu. Dengan harapan ada imbalan berupa anggaran keamanan perbatasan. Tapi upaya mereka tidak berhasil.
Pemerintahan Trump berusaha meminimalisasi dampak negatif penutupan sementara Pemerintah AS. Pada Kamis (17/1/2019), Departemen Luar Negeri AS pun telah menyerukan kepada karyawan yang sedang cuti untuk kembali bekerja.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Trump Siap Sampaikan Pidato Kenegaraan di Kongres, Asal...
Seperti dilaporkan oleh Reuters dan dikutip CNBC Indonesia Jumat (18/1/2019), Trump masih ngotot dengan permintaan anggaran US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Permintaan itu ditolak Kongres AS yang berbuntut pada penutupan sebagian pemerintahan 22 Desember lalu lantaran ketiadaan anggaran. Senat yang dikontrol oleh Republik, tentu mendukung Trump.
Seperti diketahui, penutupan sementara Pemerintah AS merupakan yang terlama sepanjang sejarah AS. Hal itu telah memaksa 800 ribu PNS di seluruh AS tidak dibayar sehingga fungsi pemerintahan pun terganggu.
Perdebatan serius terkait kebijakan imigrasi itu telah menjadi ujian politik bagi Trump dan Kongres AS. Kongres AS yang diketuai Nancy Pelosi telah menyarankan kepada Trump agar dia menunda pidato kenegaraan tahunan sampai pemerintahan dibuka kembali.
![]() |
Dalam acara di Pentogon, Kamis (17/1/2019), Trump kembali menegaskan kembali permintaannya bahwa Kongres AS harus menyediakan anggaran pembangunan tembok perbatasan. Hal itu diperlukan untuk membendung aliran imigran ilegal dan perdagangan narkoba. Kongres AS yang dikuasai Demokrat menolak lantaran menilai kebijakan Trump sebagai pemborosan.
Dalam mengakhiri penutupan sementara Pemerintah AS, Kongres AS telah merilis RUU belanja jangka pendek yang akan mengakhiri penutupan sekaligus menandai pembukaan kembali pemerintahan. Akan tetapi, pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik, yaitu Mitch McConnell, menolak untuk memberikan hak suara.
Selama pekan ini, sekelompok kecil anggota Senat AS dari Partai Republik berupaya mencari dukungan untuk mendesak Trump agar menyetujui RUU itu. Dengan harapan ada imbalan berupa anggaran keamanan perbatasan. Tapi upaya mereka tidak berhasil.
Pemerintahan Trump berusaha meminimalisasi dampak negatif penutupan sementara Pemerintah AS. Pada Kamis (17/1/2019), Departemen Luar Negeri AS pun telah menyerukan kepada karyawan yang sedang cuti untuk kembali bekerja.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Trump Siap Sampaikan Pidato Kenegaraan di Kongres, Asal...
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular