Proyeksi Goldman: Perang Dagang AS-China Akan Memanas!

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 January 2019 14:07
Bank investasi global Goldman Sachs memperkirakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan memanas tahun ini.
Foto: Seorang anggota staf berjalan melewati bendera AS dan China yang ditempatkan untuk konferensi pers bersama oleh A.S. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank investasi global, Goldman Sachs, memperkirakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan memanas tahun ini. Meskipun kedua belah pihak kini tengah melanjutkan perundingan dagang di Beijing, Senin (7/1/2019) hingga Selasa.

Dalam risetnya bertajuk Macro Question for 2019 yang dirilis Senin, para ekonom Goldman pesimistis kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu akan dapat menyelesaikan perundingan dagang mereka hingga tenggat waktu 1 Maret mendatang.


Presiden AS Donald Trump dan Presiden China telah menyepakati gencatan senjata 90 hari dalam makan malam di sela-sela pertemuan G20 di Argentina awal Desember lalu. Selama periode tersebut, kedua negara akan mendiskusikan kesepakatan perdagangan untuk mengakhiri perang dagang yang telah memanas sejak awal 2018.

"Ya [AS dan China akan mencapai kesepakatan dagang di 2019], meskipun kami rasa kesepakatan itu tidak akan rampung bulan Maret dan tidak akan mencakup penghapusan seluruh bea impor AS," tulis Goldman dalam catatan risetnya, dikutip CNBC Indonesia hari Senin.

Para pembuat kebijakan di China terus menunjukkan sinyal positif kesediaan mereka untuk mencapai kesepakatan dimaksud melalui penerbitan daftar negatif untuk investasi asing dan mengklarifikasi kebijakan terkait perlindungan hak kekayaan intelektual, meskipun implementasi selalu menjadi isu kunci, tambahnya.

Proyeksi Goldman: Perang Dagang AS-China Akan Memanas!Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah pertemuan pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 1 Desember 2018. REUTERS / Kevin Lamarque

Di lain pihak, Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, terus menekan China agar melakukan perubahan struktural dan mempertahankan kemungkinan kenaikan bea impor AS.

Goldman berpendapat bahwa konflik dagang antara AS dan China memiliki terlalu banyak lapis dan kompleks sehingga tampaknya sukar kesepakatan dagang tersebut akan dapat tercapai dalam waktu singkat.

"Karena itu, kami terus berpandangan bahwa kesepakatan menyeluruh yang mencakup pembatalan penuh tarif impor sepertinya tidak akan tercapai pada 1 Maret," tulis Goldman.


"Skenario-skenario yang lebih mungkin adalah perpanjangan waktu negosiasi atau ekskalasi [ketegangan perdagangan], meskipun kami melihat kemungkinan kedua sepertinya lebih mungkin terjadi," tambahnya.

Goldman memperkirakan, dalam kedua kondisi tersebut kesepakatan dagang baru akan tercapai di akhir 2019 dan tidak akan menghapuskan seluruh bea impor yang telah dikenakan saat ini.

AS dan China telah saling mengenakan bea masuk terhadap berbagai impor senilai ratusan miliaran dolar. Perseteruan dagang keduanya telah mengguncang pasar keuangan global dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

(wed) Next Article Seluruh Impor dari China Bisa Jadi Korban Perang Dagang AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular