
Jonan: Pertamina Bakal Sumbang 60% Produksi Minyak RI di 2021
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
04 January 2019 16:17

Jakarta, CNBC Indonesia- Produksi dan lifting migas RI terus menurun setiap tahun, dan beberapa blok akan berakhir kontraknya dalam beberapa tahun mendatang.
Blok yang semakin menua ditambah minimnya aktivitas eksplorasi menjadi biang kerok turunnya lifting dan produksi migas Indonesia. Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) capaian rata-rata lifting migas capai 96% dari target.
Yakni, dari target 2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) yang terealisasi adalah 1,91 juta barel setara minyak.
"Memang agak turun, naik turun. Kalau produksi kurang lebih sih naik. Liftingnya yang harus diperbaiki. Saya sudah minta rekan-rekan SKK. Lifting ini penting sekali, bisa produksi tidak bisa lifting tidak bisa jadi uang," kata Jonan dalam paparan di Kementerian ESDM, Jumat (4/1/2019).
Jonan juga menekankan soal kontribusi PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN. Pemerintah, kata dia, telah menyerahkan beberapa blok migas strategis ke pelat merah migas tersebut untuk mendongkrak kontribusinya ke produksi migas negara.
"Blok Mahakam Januari sudah dikelola Pertamina, ini juga mudah-mudahan tidak terlalu turun liftingnya terutama gas, sehingga kalau dikelola anak negeri itu output-nya bisa sama," kata Jonan.
Selain Mahakam, Blok Rokan juga jatuh di tangan Pertamina mulai 2021 mendatang. Ditargetkan, dalam dua pekan ke depan sudah bisa diteken kontraknya. Dengan masuknya Rokan, Jonan menyebut kontribusi Pertamina bisa signifikan ke RI.
"Kalau bisa terjadi nanti di 2021, kami ekspektasikan kontribusi minyak Pertamina naik 60% termasuk Rokan. Ini bagus, karena 2017 itu masih 23% kontribusi Pertamina," kata dia.
(gus) Next Article Demi Rupiah, Jonan: Pertamina Hanya Boleh Impor BBM
Blok yang semakin menua ditambah minimnya aktivitas eksplorasi menjadi biang kerok turunnya lifting dan produksi migas Indonesia. Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) capaian rata-rata lifting migas capai 96% dari target.
Yakni, dari target 2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) yang terealisasi adalah 1,91 juta barel setara minyak.
Jonan juga menekankan soal kontribusi PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN. Pemerintah, kata dia, telah menyerahkan beberapa blok migas strategis ke pelat merah migas tersebut untuk mendongkrak kontribusinya ke produksi migas negara.
"Blok Mahakam Januari sudah dikelola Pertamina, ini juga mudah-mudahan tidak terlalu turun liftingnya terutama gas, sehingga kalau dikelola anak negeri itu output-nya bisa sama," kata Jonan.
Selain Mahakam, Blok Rokan juga jatuh di tangan Pertamina mulai 2021 mendatang. Ditargetkan, dalam dua pekan ke depan sudah bisa diteken kontraknya. Dengan masuknya Rokan, Jonan menyebut kontribusi Pertamina bisa signifikan ke RI.
"Kalau bisa terjadi nanti di 2021, kami ekspektasikan kontribusi minyak Pertamina naik 60% termasuk Rokan. Ini bagus, karena 2017 itu masih 23% kontribusi Pertamina," kata dia.
(gus) Next Article Demi Rupiah, Jonan: Pertamina Hanya Boleh Impor BBM
Most Popular