
Hotel-Hotel Tanjung Lesung Kembali Beroperasi 1 Januari 2019
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
24 December 2018 16:13

Jakarta, CNBC Jakarta- Sejumlah hotel yang berada di lokasi pariwisata Tanjung Lesung, Banten, yang terdampak bencana tsunami pada Sabtu (22/12) ditargetkan beroperasi kembali 1 Januari 2019.
PT Banten West Java Tourism Development, anak usaha dari PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, memastikan bangunan hotel yang rusak akan segera diperbaiki agar bisa tetap digunakan. "Kami berharap hotel bisa beroperasi lagi tanggal 1 Januari karena banyak kamar yang sudah dibooking.
Kami akan cepat selesaikan dan bersihkan serta perbaiki yang kurang baik. Agar kamar bisa dipakai kembali," ungkap Chairman PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono dalam Konferensi Pers terkait penanganan korban pasca terjadinya tsunami Selat Sunda, di Jakarta, Senin (24/12).
Berdasarkan data yang diterima, pada hari kejadian bencana ada 270 orang dari rombongan PLN, rombongan lainnya 80 orang, dari Kemenpora sebanyak 60 orang yang menginap di hotel-hotel yang dikelola PT Banten West Java Tourism Development . Pihak hotel telah melakukan evakuasi jenazah yang ditemukan.
Darmono menambahkan, hingga saat ini belum ada calon pengunjung yang membatalkan pesanan hotel. Pihak hotel berjanji akan membayar biaya yang sudah dibayarkan oleh calon pengunjung.
"Masing-masing diam saja. Baru putus pagi tadi bahwa tanggal 1 Januari harus dipersiapkan untuk buka kembali. Keadaannya memang berat. Tapi kami bakal bayar yang sudah dibayarkan," tambah Darmono.
Hotel ditargetkan beroperasi kembali agar bisnis tidak terganggu. Meski demikian, Darmono mengakui ada perubahan segmen pasar pengunjung pasca bencana tsunami kemarin. Dari yang semula pengunjung datang untuk berwisata menjadi pengunjung yang datang untuk keperluan penyelidikan atau memberikan bantuan.
"Kita harus cepat buka kembali supaya tidak hilang minat orang. Meskipun segmen pasar berubah yang datang engineer, scientist, relawan, wartawan atau mahasiswa. Minatnya beda," ucapnya.
Secara keseluruhan, Darmono meyakinkan bahwa bencana tsunami kemarin tidak akan berpengaruh terhadap bisnis PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Pasalnya, perusahaan itu tidak banyak mencari uang dari bisnis perhotelannya alias memiliki porsi yang kecil.
Namun, ia menegaskan akan tetap melakukan kerja sama bersama investor serta terus melakukan promosi Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada investor. "Tentu akan ada deal-deal khusus apakah sewa lebih murah dan lain sebagainya." Tandasnya.
(gus) Next Article Tsunami Selat Sunda, Korban Jiwa Bertambah Jadi 43 Orang
PT Banten West Java Tourism Development, anak usaha dari PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, memastikan bangunan hotel yang rusak akan segera diperbaiki agar bisa tetap digunakan. "Kami berharap hotel bisa beroperasi lagi tanggal 1 Januari karena banyak kamar yang sudah dibooking.
Berdasarkan data yang diterima, pada hari kejadian bencana ada 270 orang dari rombongan PLN, rombongan lainnya 80 orang, dari Kemenpora sebanyak 60 orang yang menginap di hotel-hotel yang dikelola PT Banten West Java Tourism Development . Pihak hotel telah melakukan evakuasi jenazah yang ditemukan.
Darmono menambahkan, hingga saat ini belum ada calon pengunjung yang membatalkan pesanan hotel. Pihak hotel berjanji akan membayar biaya yang sudah dibayarkan oleh calon pengunjung.
"Masing-masing diam saja. Baru putus pagi tadi bahwa tanggal 1 Januari harus dipersiapkan untuk buka kembali. Keadaannya memang berat. Tapi kami bakal bayar yang sudah dibayarkan," tambah Darmono.
Hotel ditargetkan beroperasi kembali agar bisnis tidak terganggu. Meski demikian, Darmono mengakui ada perubahan segmen pasar pengunjung pasca bencana tsunami kemarin. Dari yang semula pengunjung datang untuk berwisata menjadi pengunjung yang datang untuk keperluan penyelidikan atau memberikan bantuan.
"Kita harus cepat buka kembali supaya tidak hilang minat orang. Meskipun segmen pasar berubah yang datang engineer, scientist, relawan, wartawan atau mahasiswa. Minatnya beda," ucapnya.
Secara keseluruhan, Darmono meyakinkan bahwa bencana tsunami kemarin tidak akan berpengaruh terhadap bisnis PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Pasalnya, perusahaan itu tidak banyak mencari uang dari bisnis perhotelannya alias memiliki porsi yang kecil.
Namun, ia menegaskan akan tetap melakukan kerja sama bersama investor serta terus melakukan promosi Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada investor. "Tentu akan ada deal-deal khusus apakah sewa lebih murah dan lain sebagainya." Tandasnya.
(gus) Next Article Tsunami Selat Sunda, Korban Jiwa Bertambah Jadi 43 Orang
Most Popular