Lagi-lagi, RI Beri Sinyal Impor Gula 2,8 Juta Ton di 2019

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
20 December 2018 10:23
Kebutuhan gula kristal mentah (raw sugar) untuk industri galam negeri tahun depan diprediksi mencapai 3,6-3,7 juta.
Foto: Detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan gula kristal mentah (raw sugar) untuk industri dalam negeri tahun depan diprediksi mencapai 3,6-3,7 juta. Dari angka tersebut, Kementerian Perindustrian akan mengajukan alokasi impor sebanyak 2,8 juta ton. Indonesia belum bisa lepas dari ketergantungan impor gula.

"Kebutuhan impor gula tahun depan 2,8 juta ton. Kalau total kebutuhan gulanya sekitar 3,6-3,7 juta ton," ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Rabu (19/12/2018) malam.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menjelaskan harga gula saat ini sedang rendah dan data yang ada menunjukkan indikasi masih ada carry over stok dari tahun ini.



Kendati demikian, Darmin tetap meminta Kementerian Pertanian dan Perum Bulog mempertegas posisi dan jumlah stok yang ada saat ini, sebelum memutuskan kuota impor gula industri untuk tahun depan.

"GKP [gula kristal putih untuk kebutuhan konsumsi] kita tidak memutuskan impor. Tapi untuk industri itu lain soal, diperkirakan 2,8 juta ton. Angkanya mengarah ke situ tapi akan dipastikan lagi. Mereka minta waktu sebulan untuk mengecek," jelas Menko.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menyebutkan realisasi impor gula untuk bahan baku industri dari Januari hingga akhir November 2018 telah mencapai 2,96 juta ton, dari alokasi impor yang diberikan untuk tahun ini sebesar 3,15 juta ton.

"[Hingga November] sudah masuk 2,96 juta ton sekian, hampir 3 juta lah," ujar Oke beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, pemerintah di awal tahun ini mengalokasikan impor gula untuk bahan baku industri sebanyak 3,6 juta ton, dengan mekanisme impor dibagi menjadi dua semester, masing-masing 1,8 juta ton.

Kendati demikian, karena realisasi impor di semester I-2018 yang tidak optimal dengan hanya mencapai 1,5 juta ton, maka pemerintah akhirnya menurunkan alokasi impor tersebut menjadi hanya 3,15 juta ton.
(wed/wed) Next Article Target Produksi Gula 2019 Naik Jadi 3,8 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular