
Departemen Kehakiman AS Soal Huawei: Kami Bukan Alat Dagang
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
13 December 2018 17:19

Washington, CNBC Indonesia - Pejabat tinggi Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (12/12/2018) menolak komentar Presiden Donald Trump terkait penahanan dan rencana ekstradisi Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters sehari sebelumnya, Trump mengatakan ia mungkin saja mengintervensi kasus hukum yang juga melibatkan Kanada itu bila hal tersebut baik demi kepentingan bangsa dan dapat mendorong tercapainya kesepakatan dagang dengan China.
Asisten Jaksa Agung John Demers mengatakan di hadapan Senat AS dalam sesi dengar pendapat mengenai spionase China bahwa Departemen Kehakiman bukanlah "sebuah alat perdagangan".
"Apa yang kami lakukan di Departemen Kehakiman adalah penegakan hukum. Kami tidak melakukan perdagangan," ujar Demers saat Senator Partai Demokrat Richard Blumenthal menanyakan soal komentar Trump, dilansir dari Reuters.
Meng, yang merupakan putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, sedang berada di Kanada dan menghadapi permintaan ekstradisi dari AS.
Negeri Paman Sam menuduhnya menyesatkan berbagai bank multinasional mengenai beberapa transaksi yang berkaitan dengan Iran. Tindakan tersebut berpotensi membuat bank-bank itu melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Meng diberi penangguhan penahanan oleh pengadilan Kanada hari Selasa setelah ditahan atas permintaan AS ketika ia sedang berganti pesawat di Vancouver 1 Desember lalu.
Penangkapannya itu terjadi di hari yang sama saat Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Argentina dan menyepakati gencatan senjata dalam perang dagang selama 90 hari. Kasus yang menimpa Meng membuat para pelaku pasar cemas kesepakatan dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu tidak akan tercapai.
Blumenthal dalam sesi dengar pendapat hari Rabu itu mengatakan komentar Trump itu membuat lembaga penegakan hukum AS terlihat seperti sebuah alat perdagangan atau politik atau diplomatik bagi negaranya.
[Gambas:Video CNBC]
(prm/hps) Next Article Penangkapan Bos Huawei Bikin Saham Teknologi Ambrol
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters sehari sebelumnya, Trump mengatakan ia mungkin saja mengintervensi kasus hukum yang juga melibatkan Kanada itu bila hal tersebut baik demi kepentingan bangsa dan dapat mendorong tercapainya kesepakatan dagang dengan China.
Asisten Jaksa Agung John Demers mengatakan di hadapan Senat AS dalam sesi dengar pendapat mengenai spionase China bahwa Departemen Kehakiman bukanlah "sebuah alat perdagangan".
Meng, yang merupakan putri dari pendiri Huawei Ren Zhengfei, sedang berada di Kanada dan menghadapi permintaan ekstradisi dari AS.
![]() |
Negeri Paman Sam menuduhnya menyesatkan berbagai bank multinasional mengenai beberapa transaksi yang berkaitan dengan Iran. Tindakan tersebut berpotensi membuat bank-bank itu melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Meng diberi penangguhan penahanan oleh pengadilan Kanada hari Selasa setelah ditahan atas permintaan AS ketika ia sedang berganti pesawat di Vancouver 1 Desember lalu.
Penangkapannya itu terjadi di hari yang sama saat Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Argentina dan menyepakati gencatan senjata dalam perang dagang selama 90 hari. Kasus yang menimpa Meng membuat para pelaku pasar cemas kesepakatan dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu tidak akan tercapai.
Blumenthal dalam sesi dengar pendapat hari Rabu itu mengatakan komentar Trump itu membuat lembaga penegakan hukum AS terlihat seperti sebuah alat perdagangan atau politik atau diplomatik bagi negaranya.
[Gambas:Video CNBC]
(prm/hps) Next Article Penangkapan Bos Huawei Bikin Saham Teknologi Ambrol
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular