
Kasus Bos Huawei, Kanada Peringatkan Trump Jangan Main-main!
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
13 December 2018 09:55

OTTAWA, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengingatkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk tidak mempolitisasi kasus ekstradisi.
Peringatan itu disampaikan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dapat turut campur dalam kasus yang membelit salah satu petinggi Huawei Technologies Co Ltd Meng Wangzhou.
Wangzhou ditahan di Kanada atas permintaan AS. Jaksa AS menuduh Mengzhou melakukan pelangaran penerapan sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Ia telah membantah tuduhan itu.
Pada Selasa (11/12/2018), Trump mengatakan akan campur tangan dalam kasus Mengzhou. Trump beralasan kepentingan nasional negara jauh lebih utama. Negosiasi dagang dengan China jadi prioritas presiden dari Partai Republik itu.
Freeland menegaskan, proses hukum tidak dapat diganggu gugat untuk tujuan politik. "Mitra ekstradisi kami seharusnya tidak berusaha mempolitisasi proses ekstradisi atau menggunakannya untuk tujuan lain selain demi keadilan dan mengikuti aturan hukum," kata Freeland.
Pernyataan Freeland seolah menjadi penegas bahwa relasi Kanada dan AS belum pulih. Setahun belakangan, hubungan kedua negara mendidih dalam merundingkan pakta perdagangan Amerika Utara yang baru.
Pada Selasa (11/12/2018), Mengzhou dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Kanada. Ia akan kembali hadir di persidangan pada 6 Februari 2019.
AS belum membuat petisi ekstradisi secara formal. Jika petisi itu sudah dibuat, maka menteri kehakiman Kanada harus memutuskan apakah akan mengekstradisi Mengzhou ke AS.
Sebelumnya, pejabat Pemerintah Kanada mengatakan Mengzhou memiliki banyak opsi hukum untuk melawan ekstradisi. Prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Menteri kehakiman AS dapat menolak permintaan AS jika mereka menganggap tujuannya tidak benar.
Kasus Mengzhou harus diakui telah memperburuk hubungan Kanada dan China. Padahal, kedua negara sedang berusaha meningkatkan nilai dan volume perdagangan.
Masalah lain
Freeland juga menyatakan ada warga negara Kanada yang mendapatkan masalah di China. Pihak berwenang di Negeri Tirai Bambu sudah menahan eks diplomat Michael Kovrig, Senin (10/12/2018).
Para pejabat Kanada menyatakan China tidak mengaitkan penahanan Kovrig dengan penangkapan Mengzhou di Vancouver pada 1 Desember lalu. Padahal penangkapan Mengzhou telah membuat China marah. Namun, sejumlah kalangan menilai kedua kasus itu terkait satu sama lain.
Freeland pun menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus Kovrig. Ia pun mengaku belum bisa mengontak Kovrig. "Kami bekerja sangat keras untuk memastikan keberadaannya dan kami juga telah membicarakan kasus itu dengan pihak berwenang China," kata Freeland.
Para pejabat pemerintah mengatakan mereka telah melihat ada peningkatan sentimen anti-Kanada secara daring di China. Pejabat itu pun telah mengkomunikasikan kekhawatiran perihal keselamatan staf diplomatik Kanada di China.
"Kami telah memberi tahu personel kami di Beijing dan konsulat kami di sana untuk mengambil tindakan ekstra," ujar seorang pejabat dilansir Reuters.
(miq/ray) Next Article Habis Protes Kanada, China Juga Panggil Dubes AS soal Huawei
Peringatan itu disampaikan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dapat turut campur dalam kasus yang membelit salah satu petinggi Huawei Technologies Co Ltd Meng Wangzhou.
Wangzhou ditahan di Kanada atas permintaan AS. Jaksa AS menuduh Mengzhou melakukan pelangaran penerapan sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Ia telah membantah tuduhan itu.
Freeland menegaskan, proses hukum tidak dapat diganggu gugat untuk tujuan politik. "Mitra ekstradisi kami seharusnya tidak berusaha mempolitisasi proses ekstradisi atau menggunakannya untuk tujuan lain selain demi keadilan dan mengikuti aturan hukum," kata Freeland.
Pernyataan Freeland seolah menjadi penegas bahwa relasi Kanada dan AS belum pulih. Setahun belakangan, hubungan kedua negara mendidih dalam merundingkan pakta perdagangan Amerika Utara yang baru.
![]() |
Pada Selasa (11/12/2018), Mengzhou dibebaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Kanada. Ia akan kembali hadir di persidangan pada 6 Februari 2019.
AS belum membuat petisi ekstradisi secara formal. Jika petisi itu sudah dibuat, maka menteri kehakiman Kanada harus memutuskan apakah akan mengekstradisi Mengzhou ke AS.
Sebelumnya, pejabat Pemerintah Kanada mengatakan Mengzhou memiliki banyak opsi hukum untuk melawan ekstradisi. Prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Menteri kehakiman AS dapat menolak permintaan AS jika mereka menganggap tujuannya tidak benar.
Kasus Mengzhou harus diakui telah memperburuk hubungan Kanada dan China. Padahal, kedua negara sedang berusaha meningkatkan nilai dan volume perdagangan.
Masalah lain
Freeland juga menyatakan ada warga negara Kanada yang mendapatkan masalah di China. Pihak berwenang di Negeri Tirai Bambu sudah menahan eks diplomat Michael Kovrig, Senin (10/12/2018).
Para pejabat Kanada menyatakan China tidak mengaitkan penahanan Kovrig dengan penangkapan Mengzhou di Vancouver pada 1 Desember lalu. Padahal penangkapan Mengzhou telah membuat China marah. Namun, sejumlah kalangan menilai kedua kasus itu terkait satu sama lain.
Freeland pun menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus Kovrig. Ia pun mengaku belum bisa mengontak Kovrig. "Kami bekerja sangat keras untuk memastikan keberadaannya dan kami juga telah membicarakan kasus itu dengan pihak berwenang China," kata Freeland.
Para pejabat pemerintah mengatakan mereka telah melihat ada peningkatan sentimen anti-Kanada secara daring di China. Pejabat itu pun telah mengkomunikasikan kekhawatiran perihal keselamatan staf diplomatik Kanada di China.
"Kami telah memberi tahu personel kami di Beijing dan konsulat kami di sana untuk mengambil tindakan ekstra," ujar seorang pejabat dilansir Reuters.
![]() |
(miq/ray) Next Article Habis Protes Kanada, China Juga Panggil Dubes AS soal Huawei
Most Popular