Terlalu Seksi, Blok Migas di Sumatra Ini Dilirik 3 Kontraktor

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 December 2018 19:39
Blok Corridor tambah peminat, dari dua kini 3 kontraktor.
Foto: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah tengah melakukan evaluasi untuk blok terminasi yang habis kontraknya di 2023, yakni blok Jabung, blok Corridor, dan blok Rimau. Khusus blok Corridor, ternyata pesaingnya bertambah satu.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menuturkan, selain Pertamina dan ConocoPhillips (kontraktor eksisting), ternyata ada juga Repsol SA.

"Tiga kontraktor ini masih sangat berminat. Kami masih sedang mengevaluasi," ujar Dwi kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Adapun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, kemungkinan keputusan pemenang blok Corridor bisa diberikan di tahun ini. 

"Harapannya sih bisa selesai tahun ini ya," pungkas Djoko.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut kontraktor eksisiting untuk blok-blok terminasi 2023 seluruhnya meminati untuk melanjutkan hak kelola mereka di blok-blok tersebut.

"Ada tiga blok yang diterminasi di 2023 kan, blok Jabung, blok Corridor, dan blok Rimau. Eksisting masih minat semua," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Sebagai informasi, saat ini kontraktor blok Jabung adalah PetroChina yang juga operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), PHE Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%). Sampai pada April 2018, berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di blok Jabung tercatat sebesar 14.194,83 barel per hari (BOPD) dan produksi gas-nya sebesar 295,32 MMCFD).

Sedangkan untuk blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.

Untuk blok Rimau, kontraktor eksistingnya adalah PT Medco E&P Rimau, dengan Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 8,837.42 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 3,85 MMSCFD.

(gus) Next Article Pertamina-ConocoPhilips Siap Rebut Blok Corridor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular