
Pertamina-ConocoPhilips Siap Rebut Blok Corridor
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 October 2018 19:20

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan, proposal lengkap baik dari PT Pertamina dan ConocoPhillips terkait blok Corridor sudah masuk ke meja evaluasi Pemerintah.
"Saat ini sedang dievaluasi. Proposal lengkapnya sudah masuk semua minggu lalu, harap bersabar," ujar Arcandra kepada media ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Sebelumnya, Arcandra menyebut kontraktor eksisiting untuk blok-blok terminasi 2023 seluruhnya meminati untuk melanjutkan hak kelola mereka di blok-blok tersebut.
"Ada tiga blok yang diterminasi di 2023 kan, blok Jabung, blok Corridor, dan blok Rimau. Eksisting masih minat semua," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Sebagai informasi, saat ini kontraktor blok Jabung adalah PetroChina yang juga operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), PHE Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%). Sampai pada April 2018, berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di blok Jabung tercatat sebesar 14.194,83 barel per hari (BOPD) dan produksi gas-nya sebesar 295,32 MMCFD).
Sedangkan untuk blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.
Untuk blok Rimau, kontraktor eksistingnya adalah PT Medco E&P Rimau, dengan Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 8,837.42 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 3,85 MMSCFD.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto pun pernah mengatakan, ConocoPhillips telah mengajukan minat untuk tetap mengelola blok Corridor setelah kontrak kelolanya habis di 2023 mendatang. Begitu pula dengan PT Pertamina (Persero).
Sehingga, seperti yang sudah-sudah, jika proposal dari kedua perusahaan sudah diserahkan ke pihaknya, maka ia bersama tim akan mengevaluasi dan memutuskan hak pengelolaan kepada pemilik proposal dengan tawaran terbaik.
"Yang pasti pakai skema gross split, kalau tidak mau ya sudah tidak dapat blok," pungkas Djoko.
(gus) Next Article Conoco atau Pertamina, Siapa Bakal Kelola Blok Corridor?
"Saat ini sedang dievaluasi. Proposal lengkapnya sudah masuk semua minggu lalu, harap bersabar," ujar Arcandra kepada media ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
"Ada tiga blok yang diterminasi di 2023 kan, blok Jabung, blok Corridor, dan blok Rimau. Eksisting masih minat semua," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Sebagai informasi, saat ini kontraktor blok Jabung adalah PetroChina yang juga operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), PHE Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%). Sampai pada April 2018, berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di blok Jabung tercatat sebesar 14.194,83 barel per hari (BOPD) dan produksi gas-nya sebesar 295,32 MMCFD).
Sedangkan untuk blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.
Untuk blok Rimau, kontraktor eksistingnya adalah PT Medco E&P Rimau, dengan Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 8,837.42 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 3,85 MMSCFD.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto pun pernah mengatakan, ConocoPhillips telah mengajukan minat untuk tetap mengelola blok Corridor setelah kontrak kelolanya habis di 2023 mendatang. Begitu pula dengan PT Pertamina (Persero).
Sehingga, seperti yang sudah-sudah, jika proposal dari kedua perusahaan sudah diserahkan ke pihaknya, maka ia bersama tim akan mengevaluasi dan memutuskan hak pengelolaan kepada pemilik proposal dengan tawaran terbaik.
"Yang pasti pakai skema gross split, kalau tidak mau ya sudah tidak dapat blok," pungkas Djoko.
(gus) Next Article Conoco atau Pertamina, Siapa Bakal Kelola Blok Corridor?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular