
Berebut Blok Corridor, ConocoPhillips Akan Serahkan Proposal
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 September 2018 08:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, ConocoPhillips sebagai kontraktor eksisting blok Corridor, akan menyerahkan proposal perpanjangan kontrak pekan depan.
"Pertamina kan sudah masuk proposalnya minggu lalu, tebalnya 20 kg. ConocoPhillips kira-kira Rabu pekan depan memasukkan proposalnya," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, ConocoPhillips bergabung dengan Repsol untuk mengelola blok tersebut. Sedangkan Pertamina tidak mengajak rekanan.
"Pertamina tidak mau bareng-bareng. ConocoPhillips sama Repsol mau bergabung," tambah Djoko.
Adapun, seperti yang sudah-sudah, jika proposal dari kedua perusahaan sudah diserahkan ke pihaknya, maka ia bersama tim akan mengevaluasi dan memutuskan hak pengelolaan kepada pemilik proposal dengan tawaran terbaik.
"Yang pasti pakai skema gross split, kalau tidak mau ya sudah tidak dapat blok," pungkas Djoko.
Sebelumnya, diketahui PT Pertamina (Persero) sudah resmi mengajukan proposal peminatan untuk mengelola blok Corridor yang akan habis kontraknya pada 19 Desember 2023 mendatang. Proposal diajukan pekan lalu ke Kementerian ESDM.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengonfirmasi, sebelumnya PT Pertamina (Persero) juga sudah meminta open data ke kementerian untuk blok seluas 2.360 KM ini. Namun, berhubung tenggatnya masih lama jadi masih dibahas oleh pemerintah terlebih dulu.
Adapun, saat ini blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.
(roy) Next Article Dilirik 3 Kontraktor, Blok Gas Ini Kembali ke Pengelola Lama
"Pertamina kan sudah masuk proposalnya minggu lalu, tebalnya 20 kg. ConocoPhillips kira-kira Rabu pekan depan memasukkan proposalnya," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Adapun, seperti yang sudah-sudah, jika proposal dari kedua perusahaan sudah diserahkan ke pihaknya, maka ia bersama tim akan mengevaluasi dan memutuskan hak pengelolaan kepada pemilik proposal dengan tawaran terbaik.
"Yang pasti pakai skema gross split, kalau tidak mau ya sudah tidak dapat blok," pungkas Djoko.
Sebelumnya, diketahui PT Pertamina (Persero) sudah resmi mengajukan proposal peminatan untuk mengelola blok Corridor yang akan habis kontraknya pada 19 Desember 2023 mendatang. Proposal diajukan pekan lalu ke Kementerian ESDM.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengonfirmasi, sebelumnya PT Pertamina (Persero) juga sudah meminta open data ke kementerian untuk blok seluas 2.360 KM ini. Namun, berhubung tenggatnya masih lama jadi masih dibahas oleh pemerintah terlebih dulu.
Adapun, saat ini blok Corridor masih dikelola oleh ConocoPhillips. Produksi minyaknya sampai pada April 2018 tercatat sebesar 6.666,68 BOPD, dan produksi gasnya sebesar 949,65 MMSCFD.
(roy) Next Article Dilirik 3 Kontraktor, Blok Gas Ini Kembali ke Pengelola Lama
Most Popular