Gandeng Investor Oman, Pertamina Mau Bangun Kilang Bontang

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 December 2018 12:14
Pertamina gandeng investor Oman untuk bangun kilang Bontang, baru tahap awal pembicaraan
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Selain penandatanganan EPC RDMP Kilang Balikpapan, PT Pertamina (Persero) dan Overseas Oil & Gas (OOG) juga akan melakukan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang.  

Komitmen ini ditandai dalam suatu perjanjian Framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300.000 barel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.



Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menuturkan, kilang Bontang akan menjadi kilang terbesar pertama yang akan bergerak. Kilang ini akan terintegrasi dengan Petrokimia. 

"Proyek ini cepat. Kami dapat golden share 10%. Kami juga akan menambah share kami sampai 30% ke depannya dalam rangka untuk memenuhi kewajiban penugasan kami," imbuh Ignatius.

"Durasi pembangunannya akan dibahas lebih lanjut setelah Framework Agreement ini. Studi sudah siap, termasuk keekonomiannya seperti apa. Kami juga secara paralel akan siapkan side development-nya. Kemudian, paralel juga kami akan detailkan lagi produk yang dihasilkan. Pembahasan setelah ini. Nanti akan diputuskan dalam rapat-rapat berikutnya," tambahnya.

Nantinya, setelah kerja sama dengan OOG sebagai mitra JV mayoritas di GRR Bontang, Pertamina akan mendapatkan beberapa manfaat diantaranya mengoptimalkan belanja modal untuk melaksanakan ekspansi kilang lainnya dan program-program konstruksi misalnya di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Tuban. Petamina juga akan  melakukan offtake bahan bakar yang diproduksi oleh GRR Bontang untuk kebutuhan dalam negeri, terutama bensin/gasoline, avtur, dan LPG.

Adapun, lanjutnya, dengan ditandatanganinya framework agreement dengan OOG hari ini, maka perusahaan dapat maju ke langkah berikutnya yaitu melakukan Bankable Feasibility Study. 

Studi ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konfigurasi teknis kilang dan keekonomian proyek serta  mengenal risiko-risiko yang dapat diantisipasi sejak dini untuk pelaksanaan proyek yang tepat waktu, sesuai anggaran, pada spesifikasi, pada peraturan, dan mencapai target keekonomian proyek.

Perjanjian kerangka kerja ini akan berlaku selama 12 bulan, dimana setelah dilakukan perjanjian kerangka kerja akan dilanjutkan dengan Bankable Feasibility Study, kemudian Studi Keenjiniringan lanjut proyek kilang yang rencananya berlokasi dekat Kilang Badak LNG.

Sebagai informasi, OOG merupakan badan usaha downstream oil and gas business services asal Muscat, Oman, yang memiliki lingkup bisnis services antara lain memberikan jasa dalam commercial structure (develop), design services dengan tenaga berpengalaman, manajemen konstruksi, manajemen proyek, dukungan operasi dan pemeliharaan, serta solusi teknik dan konstruksi.

Terpilihnya OOG sebagai mitra, setelah melewati mekanisme seleksi mitra untuk GRR Bontang pada Januari 2018 lalu.  OOG memenangkan status strategic partner dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek ini bersama Pertamina.

(gus) Next Article Kilang Bontang Ditargetkan Beroperasi di 2026

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular