
Kebut Bangun Kilang Bontang, Pertamina Tiru Cara Singapura
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 May 2019 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) terus melakukan upaya untuk mempercepat pembangunan kilang Bontang. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan yakni dengan melaksanakan lelang rancangan konstruksi dan design awal secara bersamaan.
"Kami mau melakukan upaya-upaya percepatan. Kami akan gabungkan antara engineering desain awal (Front End Enginering Design/FEED) secara bersamaan dengan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC)," ujar Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang saat dijumpai di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, konsep tersebut dinamakan dual feed competition, dan menurut Tallulembang, sistem ini memang sedang menjadi tren yang dilakukan oleh beberapa perusahaan migas, salah satunya ExxonMobil di Singapura.
"Jadi sekali lelang saja," kata Tallulembang.
Adapun, dengan cara ini, diharapkan proses pembangunan kilang bisa lebih cepat 1-2 tahun. Perusahaan juga akan mempercepat proses lelang agar pembangunan kilang Bontang bisa segera dimulai.
"Nanti akan ada roadshow ke perusahaan-perusahaan yang memang ada reputasi membangun, untuk melakukan percepatan. Itu bisa maju 1-2 tahun," imbuhnya.
Kendati demikian, memang Kilang Bontang saat ini juga masih mengalami kekurangan lahan, sebab adanya penambahan jumlah kebutuhan lahan yang digunakan untuk kilang petrokimia. Solusinya, tutur Tallulembang, yakni dengan cari lahan baru yang ada di sekitar area kilang.
"Sekarang sih alternatifnya di situ ya," pungkasnya.
(gus/gus) Next Article Kilang Bontang Ditargetkan Beroperasi di 2026
"Kami mau melakukan upaya-upaya percepatan. Kami akan gabungkan antara engineering desain awal (Front End Enginering Design/FEED) secara bersamaan dengan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC)," ujar Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang saat dijumpai di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Jadi sekali lelang saja," kata Tallulembang.
Adapun, dengan cara ini, diharapkan proses pembangunan kilang bisa lebih cepat 1-2 tahun. Perusahaan juga akan mempercepat proses lelang agar pembangunan kilang Bontang bisa segera dimulai.
"Nanti akan ada roadshow ke perusahaan-perusahaan yang memang ada reputasi membangun, untuk melakukan percepatan. Itu bisa maju 1-2 tahun," imbuhnya.
Kendati demikian, memang Kilang Bontang saat ini juga masih mengalami kekurangan lahan, sebab adanya penambahan jumlah kebutuhan lahan yang digunakan untuk kilang petrokimia. Solusinya, tutur Tallulembang, yakni dengan cari lahan baru yang ada di sekitar area kilang.
"Sekarang sih alternatifnya di situ ya," pungkasnya.
(gus/gus) Next Article Kilang Bontang Ditargetkan Beroperasi di 2026
Most Popular