RI Akhirnya Mau Bangun Kilang, Tapi Baru Perjanjiannya

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 December 2018 10:30
RI akhirnya bangun kilang setelah 2 tahun tak ada kabar.
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Hampir 24 tahun lamanya Indonesia tak bangun kilang, kilang terakhir dengan kapasitas besar yang dibangun adalah kilang Balongan, di Indramayu, Jawa Barat.

Kini, ada kabar baik soal rencana pembangunan kilang. Hari ini PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian untuk pembangunan dua kilang sekaligus. Yakni, kontrak untuk EPC pengembangan dan perluasan kilang (RDMP) Balikpapan dan perjanjian awal (framework agreement) untuk pembangunan (GRR) kilang Bontang.



Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menyambut gembira langkah pembangunan kilang ini. "Sudah lama kita menunggu kilang, apalagi kalau dikombinasikan dengan petrokimia," kata Darmin di kantor Pertamina usai menyaksikan penandatanganan, Senin (10/12/2018).

Darmin menjelaskan untuk kilang Balikpapan lebih ke perluasan, sementara Bontang untuk kembangkan Petrokimia. Pembangunan kilang Petrokimia ini disebut penting karena ada 3 industri yang belum banyak hasilkan sehingga impor naik cepat.

"Impor naik sekarang 22% per tahun, ekspor 8-9%. Kenapa impor tinggi naik? Karena kita tidak hasilkan 3 kelompok industri yakni baja, petrokimia, industri kimia dasar termasuk farmasi," jelasnya.

Lalu, dengan hadirnya dua kilang yang diteken tadi ia berharap bisa menekan impor. "Sehingga kita tidak alami masalah yang sudah berlangsung puluhan tahun, transaksi berjalan negatif," jelasnya.

24 Tahun Vakum, RI Akhirnya Mulai Bangun KilangFoto: Infografis/6 proyek kilang menuju 2 juta barel sehari/Aristya Rahadian Krisabella

(gus/wed) Next Article Menko Darmin: Ada yang Ingin RI Impor Minyak Terus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular