Dwi Soetjipto Janji Masela Bisa Kelar Lebih Cepat

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 December 2018 17:38
Dwi Soetjipto sebut Masela akan selesai lebih cepat
Foto: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Proyek lapangan gas abadi Blok Masela diprediksikan bisa selesai lebih cepat dari target. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan, proyek ini akan menjadi fokus utama.

"Iya (fokus utama), kan bagian potensi penambahan produksi yang besar selama 2025-2027, ini akan menjadi prioritas karena sudah jelas dalam desain harus selesai. Kalau awalnya 2027 akan onstream, menurut informasi bisa maju lebih cepat 1-2 tahun onstremnya," ujar Dwi kepada media ketika dijumpai usai pelantikan dirinya sebagai Kepala SKK Migas, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/12/2018).



Sebelumnya, Dwi mengatakan, dalam tiga bulan pertama ada beberapa pending matters yang akan diselesaikan.

"Ada 11 pending matters yang harus diselesaikan, Masela dan proyek IDD termasuk di dalamnya. Kami akan selesaikan rencana kerja 2019, beberapa Plan of Development (POD) yang pending juga harus kami selesaikan," ujar Dwi.

Adapun, blok Masela merupakan satu dari dua megaproyek gas di Indonesia yang diandalkan untuk cegah impor gas di masa depan. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, kajian awal atau pre-FEED (Front End Engineering Design) pengembangan Blok Masela telah selesai. Dari kajian tersebut, terdapat penurunan biaya pengembangan.

Jonan menyebut, biaya pengembangan itu turun dari sebelumnya US$ 25 miliar hingga US$ 26 menjadi US$ 20 miliar hingga US$ 21 miliar.

"Masela ini sudah diskusi, mungkin nanti PoD (Plan of Development) pertamanya mudah-mudahan karena sudah pre-FEED selesai, dari US$ 25-26 miliar bisa kurang jadi US$ 20-21 miliar," kata dia di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).

Seperti diketahui, pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela telah diputuskan sebagai salah satu dari 37 Prioritas dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana yang diatur dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017. Adapun, dari Lapangan Abadi, tercatat potensi cadangan gas hingga 6,97 triliun kaki kubik (TCF) dan kapasitas kilang hingga 9,5 juta ton per tahun (MTPA).
(gus) Next Article Sampai Butuh Konsultan Asing, Ada Apa dengan Blok Masela?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular