
Lobi 11 KKKS, Pertamina Beli Jatah Minyak Ekspor RI di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 November 2018 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Mulai tahun depan, PT Pertamina (Persero) akan merealisasikan pembelian minyak mentah (crude) hasil produksi yang merupakan jatah ekspor dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas. Hingga akhir tahun ini, BUMN migas tersebut masih melakukan negoisasi dan proses perjanjian jual beli minyak mentah dengan para KKKS.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, dalam pekan ini, perusahaan akan melakukan pertemuan dengan beberapa KKKS besar untuk menyelesaikan kesepakatan jual beli minyak mentah tersebut. Nicke mengatakan, ada 11 KKKS yang ada dalam daftar Pertamina.
"Dari 11 KKKS, kami bahas lebih lanjut. Implementasinya Januari tahun depan untuk porsi lokal. Beberapa hari kedepan, KKKS besar akan nego dengan kami. Jadi nanti bisa kami gunakan untuk kilang Pertamina," ujar Nicke kepada media ketika dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Kendati demikian, Nicke masih enggan mengelaborasi siapa KKKS yang menyepakati jual beli minyak mentah tersebut. Namun, Nicke menuturkan, Pertamina bisa mendapatkan sekitar 225 ribu barel per hari yang menjadi porsi KKKS yang selama ini diekspor, dan dengan membeli minyak mentah dari KKKS ini, maka paling tidak bisa menghemat biaya transportasi dari 225 ribu barel per hari tersebut.
Selama ini, ungkap Nicke, jika mengimpor minyak dari luar negeri, Pertamina harus merogoh kocek lebih untuk membayar biaya transportasi. Adapun, dalam membeli minyak mentah tersebut, harga pasar yang ada saat ini menjadi acuan Pertamina.
"Harga pasar buat kami masih dapat benefit. Jika dibandingkan mengimpor, kalau beli langsung dari KKKS kami tidak perlu bayar transportasi. Selain itu, pembayaran meski dalam dolar AS, uangnya kan tidak keluar kemana-mana, masih dalam neraca perdagangan," tutur Nicke.
Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menegaskan hal yang sama. Namun, ia tidak ingin merinci berapa volume yang sudah bisa dipastikan tahun depan akan masuk ke kilang Pertamina.
"Potensinya kan 225 ribu tuh. Nah kami fokus di situ. Komersialnya kami tidak bisa jabarkan. Tapi akhir tahun ini kesepakatannya selesai," tandas Dharmawan.
(gus) Next Article Kurangi Impor, 11 KKKS Sepakat Jual Minyak ke Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, dalam pekan ini, perusahaan akan melakukan pertemuan dengan beberapa KKKS besar untuk menyelesaikan kesepakatan jual beli minyak mentah tersebut. Nicke mengatakan, ada 11 KKKS yang ada dalam daftar Pertamina.
Kendati demikian, Nicke masih enggan mengelaborasi siapa KKKS yang menyepakati jual beli minyak mentah tersebut. Namun, Nicke menuturkan, Pertamina bisa mendapatkan sekitar 225 ribu barel per hari yang menjadi porsi KKKS yang selama ini diekspor, dan dengan membeli minyak mentah dari KKKS ini, maka paling tidak bisa menghemat biaya transportasi dari 225 ribu barel per hari tersebut.
Selama ini, ungkap Nicke, jika mengimpor minyak dari luar negeri, Pertamina harus merogoh kocek lebih untuk membayar biaya transportasi. Adapun, dalam membeli minyak mentah tersebut, harga pasar yang ada saat ini menjadi acuan Pertamina.
"Harga pasar buat kami masih dapat benefit. Jika dibandingkan mengimpor, kalau beli langsung dari KKKS kami tidak perlu bayar transportasi. Selain itu, pembayaran meski dalam dolar AS, uangnya kan tidak keluar kemana-mana, masih dalam neraca perdagangan," tutur Nicke.
Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menegaskan hal yang sama. Namun, ia tidak ingin merinci berapa volume yang sudah bisa dipastikan tahun depan akan masuk ke kilang Pertamina.
"Potensinya kan 225 ribu tuh. Nah kami fokus di situ. Komersialnya kami tidak bisa jabarkan. Tapi akhir tahun ini kesepakatannya selesai," tandas Dharmawan.
(gus) Next Article Kurangi Impor, 11 KKKS Sepakat Jual Minyak ke Pertamina
Most Popular