
Eksklusif: Kemenhub Tak Jadi Setop Proyek Kereta Cepat & LRT
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 November 2018 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan menegaskan tidak menghentikan pengerjaan proyek light rail transit (LRT) dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kabar yang belakangan beredar terkait penundaan proyek, dianggap kurang tepat.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, meralat sejumlah pemberitaan media terkait hal ini. "Sebenarnya tidak ada penundaan proyek itu. Saya klarifikasi ini ya, yang dimaksud Pak Menteri [Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan] adalah manajemen waktunya diatur," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/11/2018) ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Bambang menekankan, manajemen waktu dalam hal ini mengenai proses pengerjaan dua proyek tersebut, dimana dalam satu titik jangan sampai ada tiga proyek bekerja sekaligus.
Sebab, menurutnya jika dalam satu titik berlangaung pengerjaan tiga proyek secara bersamaan, dampaknya akan dirasakan para pengguna jalan di sekitar area proyek.
"Berarti kan mobilisasi alatnya luar biasa itu, akan menimbulkan kemacetan. Misalnya di Cikunir, kan ada pekerjaan elevated road, ada pekerjaan untuk kereta cepat Jakarta - Bandung, nah mereka kan banyak tuh. Kalau bisa gantian kerjanya. Jadi manajemen waktunya yang diatur, bukan penundaan," tegasnya.
Kebijakan ini diambil juga mempertimbangkan pelaksanaan lebaran tahun depan. Ditargetkan, elevated road Jakarta - Cikampek sudah beroperasi penuh dan dapat digunakan saat lebaran untuk memfasilitasi arus mudik.
"Pak Menteri menugaskan BPTJ untuk menjadi CM (construction management). BPJT mengatur ritmenya pekerjaan di lapangan. Kami sedang bahas, nanti hasilnya seperti apa itu kami akan rapat," pungkasnya.
Selasa (20/11/2018) Menhub sempat menyampaikan menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek. Proyek yang dihentikan itu mulai dari kilometer 11 sampai dengan 17 yang terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Penghentian proyek itu menyusul kemacetan cukup parah akibat proyek kereta cepat dan LRT, ditambah dengan proyek tol layang Jakarta-Cikampek. Menhub menyatakan, hal itu setelah mengadakan rapat penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (20/11/2018) di Bekasi Timur.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dihentikan sementara. Pembangunan yang dihentikan itu di KM 11-17 di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Alasan penghentian adalah karena kemacetan parah, sebab di are kedua proyek itu juga tengah dibangun jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Kemarin Menhub mengatakan kemacetan parah itu membuat waktu tempuh antara Jakarta-Bandung dapat mencapai 6 hingga 10 jam. Untuk itu, proyek LRT di area itu bisa dikerjakan lagi setelah Lebaran 2019.
"LRT bisa setelah Lebaran," ujar dia saat menghadiri Oman National Day di Hotel Kempinski, Rabu (21/11/2018).
Lebih lanjut, ujar Menhub, pihaknya akan menggelar rapat besok untuk menentukan proyek apa yang bisa dilakukan di Titik Cikunir di ruas Tol Jakarta-Cikampek itu.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Menhub: Proyek Kereta Cepat & LRT Dihentikan Sementara
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono, meralat sejumlah pemberitaan media terkait hal ini. "Sebenarnya tidak ada penundaan proyek itu. Saya klarifikasi ini ya, yang dimaksud Pak Menteri [Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan] adalah manajemen waktunya diatur," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/11/2018) ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Bambang menekankan, manajemen waktu dalam hal ini mengenai proses pengerjaan dua proyek tersebut, dimana dalam satu titik jangan sampai ada tiga proyek bekerja sekaligus.
Sebab, menurutnya jika dalam satu titik berlangaung pengerjaan tiga proyek secara bersamaan, dampaknya akan dirasakan para pengguna jalan di sekitar area proyek.
Kebijakan ini diambil juga mempertimbangkan pelaksanaan lebaran tahun depan. Ditargetkan, elevated road Jakarta - Cikampek sudah beroperasi penuh dan dapat digunakan saat lebaran untuk memfasilitasi arus mudik.
"Pak Menteri menugaskan BPTJ untuk menjadi CM (construction management). BPJT mengatur ritmenya pekerjaan di lapangan. Kami sedang bahas, nanti hasilnya seperti apa itu kami akan rapat," pungkasnya.
Selasa (20/11/2018) Menhub sempat menyampaikan menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek. Proyek yang dihentikan itu mulai dari kilometer 11 sampai dengan 17 yang terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Penghentian proyek itu menyusul kemacetan cukup parah akibat proyek kereta cepat dan LRT, ditambah dengan proyek tol layang Jakarta-Cikampek. Menhub menyatakan, hal itu setelah mengadakan rapat penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (20/11/2018) di Bekasi Timur.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dihentikan sementara. Pembangunan yang dihentikan itu di KM 11-17 di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Alasan penghentian adalah karena kemacetan parah, sebab di are kedua proyek itu juga tengah dibangun jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Kemarin Menhub mengatakan kemacetan parah itu membuat waktu tempuh antara Jakarta-Bandung dapat mencapai 6 hingga 10 jam. Untuk itu, proyek LRT di area itu bisa dikerjakan lagi setelah Lebaran 2019.
"LRT bisa setelah Lebaran," ujar dia saat menghadiri Oman National Day di Hotel Kempinski, Rabu (21/11/2018).
Lebih lanjut, ujar Menhub, pihaknya akan menggelar rapat besok untuk menentukan proyek apa yang bisa dilakukan di Titik Cikunir di ruas Tol Jakarta-Cikampek itu.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Menhub: Proyek Kereta Cepat & LRT Dihentikan Sementara
Most Popular