
Menhub: Pengerjaan KCIC & LRT Jangan Numpuk di Satu Tempat
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 November 2018 14:29

Jakarta, CNCB Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali bicara soal penghentian pengerjaan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan light rail transit (LRT). Kontraktor diminta untuk tidak mengerjakan proyek tersebut menumpuk di satu tempat sehingga membuat penyempitan ruas jalan.
Budi menegaskan, penghentian proyek tersebut tidak dilakukan secara membabi buta. "Yang saya anjurkan adalah duduk sama-sama, kalau mengerjakan jangan betumpuk di satu tempat sehingga membuat penyempitan. Kalau membangun disesuaikan degan target, kalau belum selesai disitu, kenapa melaksanakan di tempat lain," jelas Budi di Gedung DPR, Rabu (22/11/2018).
Menhub juga menegaskan, agar supaya ada koordinasi untuk pengerjaan ruas di KM 11 dan KM 17. Budi mengataan masih akan rapatkan siapa yang akan mengerjakan konstruksi di area tersebut.
"Di sana ada PU (Kementerian PUPR, BPTJ (Badan Pengelola Jalan Tol), Adhi Karya, jadi ada semua. Gak ada masalah dengan itu," kata Budi.
Selasa (20/11/2018) Menhub memutuskan menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek. Proyek yang dihentikan itu mulai dari kilometer 11 sampai dengan 17 yang terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Penghentian proyek itu menyusul kemacetan cukup parah akibat proyek kereta cepat dan LRT, ditambah dengan proyek tol layang Jakarta-Cikampek. Menhub menyatakan, hal itu setelah mengadakan rapat penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (20/11/2018) di Bekasi Timur.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dihentikan sementara. Pembangunan yang dihentikan itu di KM 11-17 di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Alasan penghentian adalah karena kemacetan parah, sebab di are kedua proyek itu juga tengah dibangun jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Kemarin Menhub mengatakan kemacetan parah itu membuat waktu tempuh antara Jakarta-Bandung dapat mencapai 6 hingga 10 jam. Untuk itu, proyek LRT di area itu bisa dikerjakan lagi setelah Lebaran 2019.
"LRT bisa setelah Lebaran," ujar dia saat menghadiri Oman National Day di Hotel Kempinski, Rabu (21/11/2018).
Lebih lanjut, ujar Menhub, pihaknya akan menggelar rapat besok untuk menentukan proyek apa yang bisa dilakukan di Titik Cikunir di ruas Tol Jakarta-Cikampek itu.
(hps/hps) Next Article Kereta Cepat dan LRT Dimoratorium, Saham ADHI & WIKA Terbang
Budi menegaskan, penghentian proyek tersebut tidak dilakukan secara membabi buta. "Yang saya anjurkan adalah duduk sama-sama, kalau mengerjakan jangan betumpuk di satu tempat sehingga membuat penyempitan. Kalau membangun disesuaikan degan target, kalau belum selesai disitu, kenapa melaksanakan di tempat lain," jelas Budi di Gedung DPR, Rabu (22/11/2018).
Menhub juga menegaskan, agar supaya ada koordinasi untuk pengerjaan ruas di KM 11 dan KM 17. Budi mengataan masih akan rapatkan siapa yang akan mengerjakan konstruksi di area tersebut.
"Di sana ada PU (Kementerian PUPR, BPTJ (Badan Pengelola Jalan Tol), Adhi Karya, jadi ada semua. Gak ada masalah dengan itu," kata Budi.
Penghentian proyek itu menyusul kemacetan cukup parah akibat proyek kereta cepat dan LRT, ditambah dengan proyek tol layang Jakarta-Cikampek. Menhub menyatakan, hal itu setelah mengadakan rapat penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek pada Selasa (20/11/2018) di Bekasi Timur.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dihentikan sementara. Pembangunan yang dihentikan itu di KM 11-17 di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Alasan penghentian adalah karena kemacetan parah, sebab di are kedua proyek itu juga tengah dibangun jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Kemarin Menhub mengatakan kemacetan parah itu membuat waktu tempuh antara Jakarta-Bandung dapat mencapai 6 hingga 10 jam. Untuk itu, proyek LRT di area itu bisa dikerjakan lagi setelah Lebaran 2019.
"LRT bisa setelah Lebaran," ujar dia saat menghadiri Oman National Day di Hotel Kempinski, Rabu (21/11/2018).
Lebih lanjut, ujar Menhub, pihaknya akan menggelar rapat besok untuk menentukan proyek apa yang bisa dilakukan di Titik Cikunir di ruas Tol Jakarta-Cikampek itu.
(hps/hps) Next Article Kereta Cepat dan LRT Dimoratorium, Saham ADHI & WIKA Terbang
Most Popular