Semester I-2025, Laba KAI Naik Tipis 6,3% ke Rp 1,17 Triliun

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
29 July 2025 11:00
Ilustrasi KA Kertajaya. (Dok. KAI)
Foto: Ilustrasi KA Kertajaya. (Dok. KAI)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga semester I tahun 2025 mencapai Rp 1,17 triliun. Laba tersebut naik 6,3% dari capaian periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp 1,10 triliun.

Mengutip laporan keuangannya yang disampaikan melalui keterbukaan informasi publik Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan KAI hingga paruh tahun ini naik tipis 0,7% dari sebelumnya Rp 16,71 triliun menjadi Rp 16,84 triliun.

Pos pendapatan berasa dari pendapatan angkutan dan usaha lainnya sebesar Rp 16,83 triliun dan pendapatan konstruksi sebesar Rp 8,3 miliar.

Sementara beban pokok pendapatan naik dari Rp 10,5 triliun menjadi Rp 11,1 triliun. Pos beban terdiri dari beban angkutan dan usaha yang naik jadi Rp 11,1 triliun dan beban konstruksi yang turun jadi Rp 8,3 miliar dari sebelumnya Rp 135,6 miliar.

Sehingga laba kotor KAI turun menjadi Rp 5,7 triliun dari capaian tahun 2024 yang sebesar Rp 6,1 triliun.

Selanjutnya, dikurangi beban usaha yang naik menjadi Rp 2 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun, maka laba usaha KAI hingga semester I tahun ini menyusut jadi Rp 3,7 triliun dari tahun 2024 yang mencapai Rp 4,2 triliun.

Kemudian, KAI juga memperoleh penghasilan keuangan yang naik menjadi Rp 365,08 miliar, rugi bersih entitas asosiasi dan ventura yang turun menjadi Rp 948,1 miliar, beban keuangan yang naik jadi Rp 1,25 triliun, selisih kurs jadi Rp 23,3 miliar, dan kerugian bersih lain-lain yang turun jadi Rp 34,9 miliar, maka laba sebelum pajak naik jadi Rp 1,8 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Disebutkan bahwa kenaikan laba bersih tersebut karena kerugian anak usaha yang mengelola kereta cepat dan TOD khususnya kawasan yang beririsan dengan stasiun KCI.

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan pengoperasian kereta cepat membukukan rugi Rp 1,62 triliun. Kerugian ini turun 53,9% yoy. 

Lalu rugi PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, anak usaha yang mengelolat TOD khususnya kawasan yang beririsan dengan stasiun KCI turun Rp 34,07% yoy, menjadi Rp 2,9 miliar. 

Setelah dikurangi pajak kini dan tanggungan, maka laba KAI pada paruh tahun ini naik jadi Rp 1,18 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 1,10 triliun.

Adapun total aset KAI hingga semester pertama tahun ini mencapai Rp 102,4 triliun. Aset tersebut naik jika dibandingkan akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 97,09 triliun.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Kisi-kisi Laba Emiten Orang Terkaya Nomor Satu di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular