
Kereta Cepat Jadi Sorotan: Menhub Panggil Bos KCIC, Ada Apa?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 March 2020 13:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, memanggil Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra, Selasa (3/3/20). Dalam kesempatan itu, Budi Karya memberikan sejumlah catatan.
Ia meminta PT KCIC selaku pelaksana pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung untuk segera menindaklanjuti Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR.
Di samping itu, Kemenhub, Kementerian PUPR beserta stakeholder terkait juga sepakat untuk secara bersama memantau perbaikan-perbaikan yang dilakukan KCIC dalam rangka menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi.
"Saya sudah minta PT KCIC untuk segera melaksanakan rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR, agar proyek ini dapat segera dilanjutkan dan dapat selesai sesuai target waktu," kata Budi Karya dalam keterangan resmi, Rabu (4/3/20)
Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR dalam suratnya meminta proyek ini dihentikan sementara. Proyek tersebut dianggap berdampak pada layanan Tol Jakarta - Cikampek. Ruas tol Cikampek sempat tergenang karena drainase tersumbat pengerjaan proyek kereta cepat.
Dirut KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, telah melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi. Pernyataan tersebut terungkap dari keterangan tertulis Kemenhub.
Langkah - langkah yang telah dilakukan antara lain menertibkan kontraktor dalam penggunaan bukaan maupun akses kerja di ruas jalan tol Jakarta - Cikampek di KM 7, KM 9, KM 10, KM 14, KM 15, KM 16, KM 30, KM 31, KM 33, KM 34, KM 129, dan KM 141.
Dia juga memastikan setiap bukaan jalan tol dilengkapi dengan rambu-rambu seperti, hose lamp, rotary lamp, safety fence, flagman, tire wash area, dan traffic control zone.
KCIC juga telah melakukan pemompaan air pada saluran drainase, pembersihan saluran drainase dan penumpukan material khususnya pada lokasi yang sempat tergenang air. Selanjutnya, pihaknya juga membuat temporary drainase untuk mencegah terjadinya genangan air di jalan tol.
(hoi/hoi) Next Article Jepang Makin Serius, Mau Bangun Mega Proyek Raksasa di RI
Ia meminta PT KCIC selaku pelaksana pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung untuk segera menindaklanjuti Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR.
Di samping itu, Kemenhub, Kementerian PUPR beserta stakeholder terkait juga sepakat untuk secara bersama memantau perbaikan-perbaikan yang dilakukan KCIC dalam rangka menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi.
"Saya sudah minta PT KCIC untuk segera melaksanakan rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR, agar proyek ini dapat segera dilanjutkan dan dapat selesai sesuai target waktu," kata Budi Karya dalam keterangan resmi, Rabu (4/3/20)
Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR dalam suratnya meminta proyek ini dihentikan sementara. Proyek tersebut dianggap berdampak pada layanan Tol Jakarta - Cikampek. Ruas tol Cikampek sempat tergenang karena drainase tersumbat pengerjaan proyek kereta cepat.
Dirut KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, telah melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi. Pernyataan tersebut terungkap dari keterangan tertulis Kemenhub.
Langkah - langkah yang telah dilakukan antara lain menertibkan kontraktor dalam penggunaan bukaan maupun akses kerja di ruas jalan tol Jakarta - Cikampek di KM 7, KM 9, KM 10, KM 14, KM 15, KM 16, KM 30, KM 31, KM 33, KM 34, KM 129, dan KM 141.
Dia juga memastikan setiap bukaan jalan tol dilengkapi dengan rambu-rambu seperti, hose lamp, rotary lamp, safety fence, flagman, tire wash area, dan traffic control zone.
KCIC juga telah melakukan pemompaan air pada saluran drainase, pembersihan saluran drainase dan penumpukan material khususnya pada lokasi yang sempat tergenang air. Selanjutnya, pihaknya juga membuat temporary drainase untuk mencegah terjadinya genangan air di jalan tol.
(hoi/hoi) Next Article Jepang Makin Serius, Mau Bangun Mega Proyek Raksasa di RI
Most Popular