Internasional

Protes Harga BBM di Perancis Makan Korban Jiwa

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
18 November 2018 19:02
Demo harga BBM berujung ratusan orang luka dan satu orang meninggal
Foto: Warga mengenakan rompi untuk memblokir jalan raya Paris-Brussels sebagai aksi protes terhadap harga baha bakar yang tinggi, Prancis, 17 November 2018. REUTERS / Pascal Rossignol
Jakarta, CNBC Indonesia- Puluhan ribu orang di seluruh Perancis memprotes harga bahan bakar yang tinggi, dalam unjuk rasa massa. Situasi berubah menjadi kekerasan ketika bentrokan meletus di beberapa bagian negara dan seorang pengunjuk rasa secara tidak sengaja dilindas dan dibunuh oleh sebuah mobil.



Diperkirakan 240.000 orang berkumpul pada Sabtu (17/11/2018) di 2.000 lokasi, memblokir bundaran dan jalan keluar kendaraan bermotor sebagai bagian dari apa yang dijuluki gerakan protes "rompi kuning".

Gerakan itu diberi nama untuk jaket visibilitas tinggi yang dikenakan oleh pengunjuk rasa, meletus di media sosial bulan lalu dengan panggilan untuk blokade massa di jalan raya dan tol.





Para demonstran menyalahkan kenaikan 20% harga solar pada tahun lalu yang dijuluki "pajak hijau" di bawah kepemimpinan Presiden Perancis Emmanuel Macron .

Di Paris, pengunjuk rasa memegang spanduk "Macron mengundurkan diri!" dan menyanyikan lagu kebangsaan, sebagian lagi memblokir Champs Elysees di jantung ibu kota Prancis.

Dikutip dari Al Jazeera, melaporkan dari Paris, mengatakan bentrokan dengan kekerasan antara polisi dan pengunjuk rasa, di mana pasukan keamanan menggunakan gas air mata. Sekitar 227 orang terluka serius dan 117 ditahan, dengan 73 kemudian dibawa ke tahanan polisi.

Di antara mereka yang terluka adalah seorang perwira polisi di kota Grasse di selatan.



"Para pengunjuk rasa bersatu dalam 2 hal: pertama adalah simbol protes mereka, rompi kuning yang mereka kenakan, dan kedua, bahwa mereka marah dan frustrasi pada presiden dalam kenaikan bensin dan solar," kata Barker.

Ia menambahkan bahwa para pengunjuk rasa menuntut agar bisnis dan industri besar harus menjadi orang yang menanggung beban pajak hijau yang dipaksakan oleh pemerintah, dan bukan pengemudi biasa.
(gus/gus) Next Article Duh Korsel Dilanda Demo Gegara BBM, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular