Internasional

Perancis Ricuh, Macron Tunda Kenaikan Pajak BBM

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
04 December 2018 15:27
Penundaan kenaikan pajak BBM di Prancis akan diumumkan pada Selasa waktu setempat.
Foto: Para pengunjuk rasa mengenakan rompi kuning, simbol protes seorang pengendara Prancis terhadap harga bahan bakar yang lebih tinggi, berdiri di depan sebuah kanon polisi air selama bentrokan di Champs-Elysees di Paris, Prancis, 24 November 2018. REUTERS / REUTERS/Stephane Mahe
PARIS, CNBC Indonesia - Pemerintah Perancis sedang mempersiapkan penangguhan kenaikan pajak bahan bakar minyak (BBM) menyusul terjadi aksi protes keras atas kebijakan tersebut, hal ini diungkapkan sumber Reuters, Selasa (4/12/2018).

Sumber tersebut menambahkan bahwa Perdana Menteri Edouard Philippe akan mengumumkan penangguhan itu pada Selasa (4/12/2018) waktu setempat.

Sebelumnya, Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin partai di Paris, Prancis, Senin (3/12/2018). Pertemuan bertujuan merespons demonstrasi yang mengakibatkan kerusakan luas di sekitar ibu kota Prancis.



Pembicaraan itu menyusul pertemuan darurat yang dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu. Macron menilai kerusakan dari kerusuhan di Paris telah menyulut lahirnya aksi kekerasan "pada tingkat yang tidak pernah terlihat dalam beberapa dekade."



Perancis Ricuh, Macron Tunda Kenaikan Pajak BBMFoto: Kerusakan Kota Paris pasca Demo BBM (REUTERS/Benoit Tessier)

"Philippe telah diminta untuk bertemu dengan para pengurus demonstran dan pemimpin partai sebagai bagian dari keinginan konstan untuk berdialog," kata Istana Kepresidenan Prancis seperti dikutip dari AFP, Senin (3/12/2018).

Menteri Lingkungan Hidup Francois de Rugy bertemu dengan perwakilan "rompi kuning", yaitu pengunjuk rasa pekan lalu. Namun, de Rugy gagal meyakinkan mereka untuk mengakhiri demonstrasi yang telah terjadi selama dua minggu terakhir ini.




Pemerintah tidak mengesampingkan atau memaksakan keadaan darurat untuk memerangi demonstran yang dipicu karena pajak bahan bakar. Namun faktanya, langkah itu telah berubah menjadi aksi penentangan pemerintahan Macron. 



Presiden, pada Minggu, menilai kerusakan di Arc de Triomphe, monumen besar untuk perang Prancis di atas jalan Champs-Elysees, para perusuh menulis grafiti dan menggeledah area tiket dan resepsi.



Di dalam area, perusuh memecahkan wajah ikon patung, reproduksi dari dekorasi "La Marseillaise" oleh Francois Rude. Macron juga melihat puing-puing mobil yang terbakar dan bangunan yang rusak dari kerusuhan di tempat lain.




Kepolisian Paris mengatakan sebanyak 412 orang ditangkap pada Sabtu selama bentrokan terburuk selama bertahun-tahun di ibu kota. Sedangkan 378 orang lainnya masih ditahan. Sebanyak 263 orang terluka, termasuk 133 di ibu kota, 23 di antaranya anggota pasukan keamanan.

"

Saya tidak akan pernah menerima kekerasan. Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa pihak berwenang diserang, bahwa bisnis dijarah, orang yang lewat atau jurnalis terancam atau bahwa Arc du Triomphe telah dikotori," kata Macron, dilansir dari AFP, Senin (03/12/18).

[Gambas:Video CNBC]


(roy) Next Article Protes Harga BBM di Perancis Makan Korban Jiwa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular