Sinyal-sinyal Industri Aviasi RI Tengah Suram Itu Ada

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
16 November 2018 08:23
Garuda ambil alih Sriwijaya Air.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Garuda Indonesia mengumumkan pengambilalihan Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air.

Ambil alih itu dilakukan anak usaha Garuda Indonesia yang bertarung di pasar low cost carrier (LCC), yaitu Citilink.

Sesuai dengan kerja sama operasi (KSO) yang disepakati, Citilink akan bertanggung jawab terhadap operasional dan finansial Sriwijaya Air Group.



Di balik aksi korporasi ini, muncul sinyal-sinyal yang menyatakan industri aviasi tengah tertekan sehingga Sriwijaya Air goyah di pasar yang kian kompetitif.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pihaknya menyambut baik pengambilalihan Sriwijaya oleh Garuda ini.

Dia menyebut aksi tersebut bisa menghilangkan perang tarif di antara maskapai nasional.

"Kalau saya lihat ini skema yang baik. Konsolidasi supaya tidak terjadi perang tarif. Karena perang tarif justru bisa memukul sendiri maskapai-maskapai itu," ujar Menhub di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Kamis (15/11/2018).

Dia menuturkan kondisi industri penerbangan nasional memang tengah tertekan karena maskapai menanggung biaya operasional yang membengkak.

"Bahwa memang keadaan cost naik, avtur juga naik karena dolar naik, itu memang membuat industri penerbangan tidak mudah. Untuk itu dengan adanya merger mereka tambah solid menentukan, membagi rute, sehingga tidak masuk ke daerah pertarungan yang membuat mereka sendiri bermasalah," kata Budi Karya.

Komisaris Utama Garuda Indonesia, Agus Santoso, juga mengatakan bahwa kondisi keuangan Sriwijaya Air memang tengah tak sehat sehingga perlu diselamatkan.

"Sriwijaya itu salah satu airlines malayani masyarakat Indonesia. Keuangan mereka kurang sehat, sementara track record daripada Sriwijaya kan bagus," ujarnya di Grand Mercure Hotel Sabang, Kamis (15/11/18).

Foto: Istimewa

"Ini yang sama dengan Citilink dan Garuda, airlines yang bagus perlu diselamatkan, caranya ya KSO ini," tambahnya.

Bagaimana pun, upaya Garuda dan Sriwijaya ini patut diapresiasi karena dari aksi ini dapat diketahui keduanya memang serius mendukung industri penerbangan nasional.

Jangan sampai kita mendengar lagi adanya maskapai tutup yang dampaknya menjalar ke sektor lainnya dan pada akhirnya muncul pihak-pihak yang menderita kerugian.


(ray/hps) Next Article Diambil Alih Garuda, Sriwijaya Alami Kesulitan Finansial?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular