
Dalam 85 Detik, Alibaba Raup Rp 14,6 T di Hari Jomblo!
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
11 November 2018 10:36

Hongkong, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce China Alibaba memulai hari belanja terbesar di dunia, yaitu Single's Day (Hari Jomblo) dengan fantastis. Perseroan dalam rilisnya, Ahad (11/11/2018), melaporkan penjualan meroket melebihi US$1 miliar (Rp 14,6 triliun) setelah 85 detik.
Tahun lalu, gelaran itu juga didominasi perusahaan milik Jack Ma tersebut. Alibaba sukses meraup US$ 25 miliar (Rp 367,176 triliun dengan kurs Rp 14,687.05) dari penjualan barang hanya dalam 24 jam.
Hal ini dinilai di luar dugaan mengingat Hari Jomblo tahun ini hadir di tengah perlambatan perekonomian China. Belum lagi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) disertai ketatnya persaingan dalam industri e-commerce.
Pada awal bulan ini, Alibaba memangkas proyeksi pendapatan tahunan sebanyak 6%. "Ada kemungkinan bahwa akan ada perlambatan pertumbuhan untuk penjualan Singles Day, mengingat bahwa mereka memiliki pertumbuhan eksponensial di masa lalu," kata Xiaofeng Wang.
Wang merupakan analis perusahaan riset Forrester. "Saat festival semakin matang dan menjadi lebih mapan, kita bisa mengharapkan tingkat pertumbuhan melambat," katanya jelang Hari Jomblo dimulai.
Hari Jomblo adalah hari libur informal di China bagi mereka yang tidak memiliki hubungan atau biasa disebut jomblo. Hari jomblo selalu diadakan pada 11 November atau 11/11 yang dimaksudkan untuk melambangkan status lajang.
Alibaba mulai menawarkan diskon Hari Jomblo pada 2009. Sejak itu, Hari Jomblo jadi barometer perdagangan daring di Negeri Tirai Bambu. Platform e-commerce China lainnya seperti JD.com dan toko-toko biasa, juga ambil bagian. Acara ini mulai memperoleh daya tarik di luar China.
Anak perusahaan Alibaba, Asia Tenggara, Lazada akan menawarkan diskon Hari Jomblo di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Tapi pencapaian Alibaba di China sejauh ini adalah yang paling menarik dari Hari Jomblo 2018.
(miq/miq) Next Article Harbolnas Bidik Rp 8 T, Fokus Tak Jual Barang Impor!
Tahun lalu, gelaran itu juga didominasi perusahaan milik Jack Ma tersebut. Alibaba sukses meraup US$ 25 miliar (Rp 367,176 triliun dengan kurs Rp 14,687.05) dari penjualan barang hanya dalam 24 jam.
Hal ini dinilai di luar dugaan mengingat Hari Jomblo tahun ini hadir di tengah perlambatan perekonomian China. Belum lagi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) disertai ketatnya persaingan dalam industri e-commerce.
Wang merupakan analis perusahaan riset Forrester. "Saat festival semakin matang dan menjadi lebih mapan, kita bisa mengharapkan tingkat pertumbuhan melambat," katanya jelang Hari Jomblo dimulai.
Hari Jomblo adalah hari libur informal di China bagi mereka yang tidak memiliki hubungan atau biasa disebut jomblo. Hari jomblo selalu diadakan pada 11 November atau 11/11 yang dimaksudkan untuk melambangkan status lajang.
Alibaba mulai menawarkan diskon Hari Jomblo pada 2009. Sejak itu, Hari Jomblo jadi barometer perdagangan daring di Negeri Tirai Bambu. Platform e-commerce China lainnya seperti JD.com dan toko-toko biasa, juga ambil bagian. Acara ini mulai memperoleh daya tarik di luar China.
Anak perusahaan Alibaba, Asia Tenggara, Lazada akan menawarkan diskon Hari Jomblo di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Tapi pencapaian Alibaba di China sejauh ini adalah yang paling menarik dari Hari Jomblo 2018.
![]() |
(miq/miq) Next Article Harbolnas Bidik Rp 8 T, Fokus Tak Jual Barang Impor!
Most Popular