Mampukah Alibaba Cs Meraup Cuan dari Single's Day Tahun ini?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
09 November 2018 20:36
Hanya dalam hitungan jam, China akan merayakan Single's Day atau kerap disebut Guanggun Jie.
Foto: REUTERS/Chance Chan
Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya dalam hitungan jam, China akan merayakan Single's Day atau kerap disebut Guanggun Jie. Momentum yang diperingati setiap 11 November 2018 itu merupakan hari peringatan pemuda/pemudi China yang bangga menjadi seorang single.

Namun belakangan, Single's Day menjadi festival belanja nasional di Negeri Tirai Bambu. Tahun lalu, gelaran itu didominasi raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd. Alibaba yang sukses meraup US$ 25 miliar (Rp 367,176 triliun dengan kurs Rp 14,687.05) dari penjualan barang hanya dalam 24 jam.

Akan tetapi, ada tantangan jelang Single's Day tahun ini. Sebab, konsumsi China sedang berada di bawah tekanan di tengah eskalasi perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Belum lagi perlambatan ekonomi masih terjadi.

Dampak penurunan konsumsi sudah mulai terlihat dari sejumlah aspek. Dari sektor otomotif, penjualan per September 2018 dilaporkan merupakan yang tertajam dalam tujuh tahun terakhir. Situasi per Oktober 2018 pun diperkirakan setali tiga uang.

Kemudian dalam bisnis box office, penurunan bisnis hampir 30% dibandingkan Oktober. Menurut data EntGroup, penurunan itu merupakan yang tertajam dalam lebih dari dua tahun.

"Saya belum pernah ke bioskop selama lebih dari sebulan," kata Ji Chunzi, 26, editor publikasi perdagangan yang berbasis di Shanghai. Alasannya? film bagus berkurang dan harga tiket bioskop mengalami kenaikan.

Hal serupa juga tampak dalam pasar ponsel pintar alias smartphone. Raksasa macam Apple Inc dan Samsung Electronics Co Ltd sangat mengkhawatirkan kemerosotan penjualan yang mencapai lebih dari 10%.
Lantas, apakah Single's Day tahun akan menghadirkan cuan bagi Alibaba maupun pesaingnya JD.com serta perusahaan-perusahaan lainnya?

Sebagian besar analis mengatakan, penjualan akan tumbuh meskipun mengalami perlambatan. Indikasinya adalah nilai transaksi, yang mencakup preorder yang dibuat beberapa minggu sebelum acara, naik 40% tahun lalu dari tahun sebelumnya.

"Ini jelas merupakan salah satu barometer kepercayaan konsumen," kata Jason Yu, peneliti senior Kantar Worldpanel.

Ia menyebut pembuat kebijakan di Beijing akan mengawasi dengan seksama perhelatan Single's Day. Sedangkan bagi banyak jenama, "Ini (Single's Day) mungkin akan menjadi penyumbang penjualan terbesar sepanjang tahun," ujar Jason.




(miq/miq) Next Article Jack Ma Pensiun dari Alibaba di Usia 54 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular