Internasional
Dibelit Krisis, Venezuela Tangkap Ratusan Spekulan Mata Uang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 November 2018 16:29

Caracas, CNBC Indonesia - Otoritas Venezuela memerintahkan lebih dari 600 penangkapan "spekulan" di pasar mata uang dalam delapan bulan belakangan, menurut pengumuman Jaksa Agung William Saab, Kamis (8/11/2018).
Saab mengatakan kepada reporter di Caracas bahwa 70 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan sejak Agustus untuk kasus 'transaksi ilegal'.
Pemerintahan sosialis Venezuela yang diguncang krisis telah menindak tegas pelanggaran peraturan pertukaran mata uang yang ketat, yang diterapkan sejak 2003, AFP melaporkan.
Negara Amerika Latin ini tengah dilanda hiperinflasi yang menyebabkan mata uangnya hampir tidak bernilai dan pasar gelap pertukaran dolar Amerika Serikat (AS) bermunculan. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan inflasi Venezuela dapat mencapai 1.000.000% tahun ini.
Saab mengatakan transaksi itu didorong oleh berbagai outlet pertukaran mata uang "ilegal" di puluhan negara, sebagian besar di Kolombia dan Amerika Serikat (AS) yang "memiliki tujuan untuk menghancurkan" mata uang lokal, bolivar.
Presiden Nicolas Maduro mengatakan negaranya, tempat di mana krisis ekonomi berkepanjangan telah memicu eksodus dua jutaan orang, adalah korban dari "perang ekonomi" yang dilancarkan oleh oposisi dan AS.
Saab mengatakan 255 orang telah dibawa ke pengadilan dan lebih dari 3.000 akun bank telah diblokir.
Transaksi ilegal yang telah dihentikan untuk masuk ke ekonomi resmi/formal telah mencapai US$200 juta (Rp 2,9 triliun) setiap bulannya, kata Saab, melansir AFP.
(prm) Next Article Jutawan Venezuela, Si Orang Miskin Baru
Saab mengatakan kepada reporter di Caracas bahwa 70 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan sejak Agustus untuk kasus 'transaksi ilegal'.
Pemerintahan sosialis Venezuela yang diguncang krisis telah menindak tegas pelanggaran peraturan pertukaran mata uang yang ketat, yang diterapkan sejak 2003, AFP melaporkan.
Saab mengatakan transaksi itu didorong oleh berbagai outlet pertukaran mata uang "ilegal" di puluhan negara, sebagian besar di Kolombia dan Amerika Serikat (AS) yang "memiliki tujuan untuk menghancurkan" mata uang lokal, bolivar.
![]() |
Saab mengatakan 255 orang telah dibawa ke pengadilan dan lebih dari 3.000 akun bank telah diblokir.
Transaksi ilegal yang telah dihentikan untuk masuk ke ekonomi resmi/formal telah mencapai US$200 juta (Rp 2,9 triliun) setiap bulannya, kata Saab, melansir AFP.
(prm) Next Article Jutawan Venezuela, Si Orang Miskin Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular