
Resmikan Kantor Baru, UOB Tegaskan Komitmen Kepada China
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
08 November 2018 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - United Overseas Bank (UOB) menegaskan kembali komitmen jangka panjangnya kepada China pada acara pembukaan gedung kantor pusatnya yang baru di Shanghai.
UOB Plaza berlokasi di Distrik Keuangan Lujiazui, pusat keuangan terbesar di China yang mendorong pengembangan Shanghai sebagai pusat keuangan internasional. UOB menggunakan 12 lantai dari total 20 lantai UOB Plaza yang memiliki luas total 35.000 meter persegi. Gedung tersebut menjadi rumah bagi kantor pusat UOB China, kantor cabang Shanghai dan subcabang Zona Perdagangan Bebas.
Wee Ee Cheong, Deputy Chairman dan CEO UOB, mengatakan UOB pertama kali hadir di China pada tahun 1984 dengan sebuah kantor perwakilan di Beijing. Selama lebih dari 30 tahun, UOB telah membangun waralaba China dan memperdalam hubungan dengan nasabah, kolega, dan masyarakat.
"Hari ini, gedung milik kami di kawasan yang berkembang pesat di Lujizui menegaskan kembali komitmen kami terhadap pasar China dan para pemangku kepentingan kami di sini. Investasi kami di UOB Plaza juga melambangkan koneksi yang kami bangun untuk para nasabah kami untuk merebut peluang regional," ujarnya dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (8/11/2018).
"Kombinasi unik kami dari skala regional dan keahlian pasar lokal, baik di China maupun di Asia Tenggara, mengartikan bahwa kami ditempatkan dengan baik untuk untuk memfasilitasi bisnis dan investasi lintas batas bagi para nasabah kami," ujarnya.
Acara pembukaan UOB Plaza diresmikan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing, Duta Besar Singapura untuk Republik Rakyat Tiongkok Stanley Loh, Deputy Chairman and Group CEO UOB Wee Ee Cheong, CEO Greater China UOB Christine Ip, dan President dan CEO UOB China Peter Foo.
Pembukaan resmi UOB Plaza juga bersamaan dengan peringatan 10 tahun UOB China, anak perusahaan UOB yang didirikan secara lokal. Sejak UOB China mulai beroperasi pada tahun 2008, UOB telah memperluas jaringannya menjadi 16 cabang di 12 kota besar di negara ini.
Selama dekade terakhir, total pendapatan operasional dan total asset meningkat hampir lima kali lipat masing masing menjadi 1,2 miliar Yuan dan 63,5 miliar Yuan pada tahun 2017. Laba bersih setelah pajak tumbuh lebih dari enam kali lipat menjadi 136 juta Yuan pada periode yang sama. Modal terdaftar UOB China juga meningkat dari 3 miliar Yuan menjadi 5,5 miliar Yuan saat ini.
President dan Chief Executive Officer UOB China Peter Foo, mengatakan, sebagai salah satu dari bank anak perusahaan yang dimiliki asing di Tiongkok, UOB telah mencapai pertumbuhan yang signifikan karena tetap teguh dalam memenuhi kebutuhan keuangan korporasi negara dan konsumen.
Kantor pusat UOB di Lujiazui memposisikan UOB dengan baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis Tiongkok karena distrik ini merupakan model percobaan dan transformasi untuk banyak reformasi ekonomi dan keuangan negara.
"Dari sini kami akan terus memperdalam kehadiran kami serta mempertajam keahlian kami dalam melayani nasabah kami. Dengan Tiongkok yang terus meliberalisasi sektor keuangan dan untuk memajukan inisiatif regional seperti Belt and Road Initiative (BRI) dan skema Greater Bay Area, kami akan terus maju untuk menghubungkan nasabah kami dengan lebih banyak peluang di dalam dan di sepanjang perbatasan," ujar Peter.
(dob/dob) Next Article UKM Indonesia Mulai Butuh Teknologi Biar Mampu Bersaing
UOB Plaza berlokasi di Distrik Keuangan Lujiazui, pusat keuangan terbesar di China yang mendorong pengembangan Shanghai sebagai pusat keuangan internasional. UOB menggunakan 12 lantai dari total 20 lantai UOB Plaza yang memiliki luas total 35.000 meter persegi. Gedung tersebut menjadi rumah bagi kantor pusat UOB China, kantor cabang Shanghai dan subcabang Zona Perdagangan Bebas.
"Kombinasi unik kami dari skala regional dan keahlian pasar lokal, baik di China maupun di Asia Tenggara, mengartikan bahwa kami ditempatkan dengan baik untuk untuk memfasilitasi bisnis dan investasi lintas batas bagi para nasabah kami," ujarnya.
Acara pembukaan UOB Plaza diresmikan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing, Duta Besar Singapura untuk Republik Rakyat Tiongkok Stanley Loh, Deputy Chairman and Group CEO UOB Wee Ee Cheong, CEO Greater China UOB Christine Ip, dan President dan CEO UOB China Peter Foo.
Pembukaan resmi UOB Plaza juga bersamaan dengan peringatan 10 tahun UOB China, anak perusahaan UOB yang didirikan secara lokal. Sejak UOB China mulai beroperasi pada tahun 2008, UOB telah memperluas jaringannya menjadi 16 cabang di 12 kota besar di negara ini.
Selama dekade terakhir, total pendapatan operasional dan total asset meningkat hampir lima kali lipat masing masing menjadi 1,2 miliar Yuan dan 63,5 miliar Yuan pada tahun 2017. Laba bersih setelah pajak tumbuh lebih dari enam kali lipat menjadi 136 juta Yuan pada periode yang sama. Modal terdaftar UOB China juga meningkat dari 3 miliar Yuan menjadi 5,5 miliar Yuan saat ini.
President dan Chief Executive Officer UOB China Peter Foo, mengatakan, sebagai salah satu dari bank anak perusahaan yang dimiliki asing di Tiongkok, UOB telah mencapai pertumbuhan yang signifikan karena tetap teguh dalam memenuhi kebutuhan keuangan korporasi negara dan konsumen.
Kantor pusat UOB di Lujiazui memposisikan UOB dengan baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis Tiongkok karena distrik ini merupakan model percobaan dan transformasi untuk banyak reformasi ekonomi dan keuangan negara.
"Dari sini kami akan terus memperdalam kehadiran kami serta mempertajam keahlian kami dalam melayani nasabah kami. Dengan Tiongkok yang terus meliberalisasi sektor keuangan dan untuk memajukan inisiatif regional seperti Belt and Road Initiative (BRI) dan skema Greater Bay Area, kami akan terus maju untuk menghubungkan nasabah kami dengan lebih banyak peluang di dalam dan di sepanjang perbatasan," ujar Peter.
(dob/dob) Next Article UKM Indonesia Mulai Butuh Teknologi Biar Mampu Bersaing
Most Popular