
UKM Indonesia Mulai Butuh Teknologi Biar Mampu Bersaing
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
13 October 2018 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil penelitian yang dilakukan United Overseas Bank (UOB), EY, dan Dun & Bradstreet menunjukkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia menjadi investasi teknologi menjadi prioritas utama meningkatkan daya saing bisnis. Studi tersebut menunjukkan satu dari dua atau sekitar 48% pelaku UKM Indonesia menyadari berinvestasi dalam bidang teknologi akan mendorong kinerja bisnis.
Hasil hasil studi yang berjudul, ASEAN SMEs: Are you transforming for the future? memaparkan 58% UKM Indonesia yang disurvei mengatakan lebih memiliih mengelola biaya dengan meningkatkan produktivitas daripada mengurangi gaji karyawan. Peningkatan produktifitas dilakukan melalui pelatihan karyawan,.otomatisasi, penggunaan teknologi yang lebih canggih, dan penyederhanaan proses bisnis.
Country Head Business Banking PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) Paul Kanv mengatakan UKM Indonesia menganggap penting investasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, efisiensi biaya akan lebih baik dengan penggunaan teknologi.
"UOB Indonesia berkomitmen untuk membantu UKM dalam mengembangkan bisnis mereka. Oleh karena itu kami berfokus dalam memberikan nasabah UKM solusi yang tepat untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan bisnis, mengatasi tantangan, dan memperdalam kemampuan mereka," kata Paul.
Paul memberikan contoh, UOB saat ini sudah memiliki Bisnis Internet Banking Plus (BIBPlus) yang dapat membuat nasabah mengelola kebutuhan perbankan mereka dan melakukan transaksi secara online dengan menggunakan perangkat mobile.
Hasil penelitian ini juga mengungkapkan Indonesia adalah negara kedua dari 6 negara yang disurvei yang memiliki pandangan optimistis akan adanya pertumbuhan pendapatan di tahun 2018 dengan 63 persen UKM memandang bahwa pertumbuhan pendapatan akan tetap terjadi di tahun ini meskipun berada di tengah tantangan ekonomi global, seperti meningkatnya biaya dan lambatnya produktivitas.. Sementara UKM Vietnam adalah yang paling optimistis akan adanya pertumbuhan pendapatan tahun ini (67 persen) were the most confident of revenue growth.
Direktur dari Dun & Bradstreet Indonesia Krisantus Veni Calix mengatakan optimisme datang dari lingkungan bisnis yang semakin kondusif. "UKM diharapkan memperoleh efisiensi lebih lanjut dari 16 paket reformasi ekonomi pemerintah yang telah dilaksanakan dan buat peraturan untuk mendorong inovasi, seperti 'Program Start-up Incubator'," kata Veni.
Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan UKM Indonesia proses aplikasi perizinan bisnis yang lebih efisien, insentif pajak, akses yang lebih luas ke kredit, rantai pasokan global, serta peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar. Selain itu, konsumsi swasta Indonesia yang stabil dan penurunan jumlah kebangkrutan diharapkan dapat menstabilkan lingkungan kredit.
(dob/hps) Next Article Resmikan Kantor Baru, UOB Tegaskan Komitmen Kepada China
Hasil hasil studi yang berjudul, ASEAN SMEs: Are you transforming for the future? memaparkan 58% UKM Indonesia yang disurvei mengatakan lebih memiliih mengelola biaya dengan meningkatkan produktivitas daripada mengurangi gaji karyawan. Peningkatan produktifitas dilakukan melalui pelatihan karyawan,.otomatisasi, penggunaan teknologi yang lebih canggih, dan penyederhanaan proses bisnis.
Country Head Business Banking PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) Paul Kanv mengatakan UKM Indonesia menganggap penting investasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, efisiensi biaya akan lebih baik dengan penggunaan teknologi.
Paul memberikan contoh, UOB saat ini sudah memiliki Bisnis Internet Banking Plus (BIBPlus) yang dapat membuat nasabah mengelola kebutuhan perbankan mereka dan melakukan transaksi secara online dengan menggunakan perangkat mobile.
Hasil penelitian ini juga mengungkapkan Indonesia adalah negara kedua dari 6 negara yang disurvei yang memiliki pandangan optimistis akan adanya pertumbuhan pendapatan di tahun 2018 dengan 63 persen UKM memandang bahwa pertumbuhan pendapatan akan tetap terjadi di tahun ini meskipun berada di tengah tantangan ekonomi global, seperti meningkatnya biaya dan lambatnya produktivitas.. Sementara UKM Vietnam adalah yang paling optimistis akan adanya pertumbuhan pendapatan tahun ini (67 persen) were the most confident of revenue growth.
Direktur dari Dun & Bradstreet Indonesia Krisantus Veni Calix mengatakan optimisme datang dari lingkungan bisnis yang semakin kondusif. "UKM diharapkan memperoleh efisiensi lebih lanjut dari 16 paket reformasi ekonomi pemerintah yang telah dilaksanakan dan buat peraturan untuk mendorong inovasi, seperti 'Program Start-up Incubator'," kata Veni.
Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan UKM Indonesia proses aplikasi perizinan bisnis yang lebih efisien, insentif pajak, akses yang lebih luas ke kredit, rantai pasokan global, serta peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar. Selain itu, konsumsi swasta Indonesia yang stabil dan penurunan jumlah kebangkrutan diharapkan dapat menstabilkan lingkungan kredit.
(dob/hps) Next Article Resmikan Kantor Baru, UOB Tegaskan Komitmen Kepada China
Most Popular