
Suka Cita Petani Tembakau Karena Cukai Rokok Batal Naik
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
02 November 2018 16:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Para petani tembakau mengapresiasi langkah pemerintah untuk tidak menaikkan cukai rokok pada tahun depan.
Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo Siswoyo mengatakan, sebagai salah satu bahan baku rokok, setiap kebijakan yang berhubungan dengan produk tersebut termasuk cukai rokok berimbas secara langsung kepada pengusaha dan petani tembakau.
"Industri ini kan satu kesatuan ya jadi setiap kebijakan di hulu dan hilir akan berimbas dan punya multiplier effect yang besar. Seandainya jadi dinaikkan, dengan kondisi seperti ini makan akan terjadi penurunan penjualan tembakau dan petani juga akan menjerit," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/11/18).
Ia menambahkan, pemerintah sudah mengambil sikap yang sejalan dengan keinginan para petani dan pengusaha tembakau. Hal ini sejalan dengan keputusan untuk menahan kenaikan cukai rokok tersbeut.
"Begitu ada wacana kami kan mengirim surat ke Presiden dan Kementerian Lembaga, jadi keputusan ini sudah sesuai dengan evaluasi dan survei yang dilakukan oleh pemerintah," tambahnya.
"Jadi pemerintah sudah mau mendengarkan permintaan kami, jadi ya kami apresiasi pemerintah yang mau mendengarkan keluhan kami," tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok tahun depan. Ini merupakan hasil keputusan rapat kabinet yang diselenggarakan hari ini (2/11/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan mendengar seluruh evaluasi dan masukan dari sidang kabinet maka diputuskan cukai roko 2019 sama dengan cukai 201
(ray) Next Article Tiba-Tiba Heboh Kemunculan Rokok Polos, Ada Apa Ya?
Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo Siswoyo mengatakan, sebagai salah satu bahan baku rokok, setiap kebijakan yang berhubungan dengan produk tersebut termasuk cukai rokok berimbas secara langsung kepada pengusaha dan petani tembakau.
"Industri ini kan satu kesatuan ya jadi setiap kebijakan di hulu dan hilir akan berimbas dan punya multiplier effect yang besar. Seandainya jadi dinaikkan, dengan kondisi seperti ini makan akan terjadi penurunan penjualan tembakau dan petani juga akan menjerit," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/11/18).
Ia menambahkan, pemerintah sudah mengambil sikap yang sejalan dengan keinginan para petani dan pengusaha tembakau. Hal ini sejalan dengan keputusan untuk menahan kenaikan cukai rokok tersbeut.
"Begitu ada wacana kami kan mengirim surat ke Presiden dan Kementerian Lembaga, jadi keputusan ini sudah sesuai dengan evaluasi dan survei yang dilakukan oleh pemerintah," tambahnya.
"Jadi pemerintah sudah mau mendengarkan permintaan kami, jadi ya kami apresiasi pemerintah yang mau mendengarkan keluhan kami," tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok tahun depan. Ini merupakan hasil keputusan rapat kabinet yang diselenggarakan hari ini (2/11/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan mendengar seluruh evaluasi dan masukan dari sidang kabinet maka diputuskan cukai roko 2019 sama dengan cukai 201
(ray) Next Article Tiba-Tiba Heboh Kemunculan Rokok Polos, Ada Apa Ya?
Most Popular