INTERNASIONAL

Ramai Teror Bom Jelang Pemilu AS, Ini Kronologinya

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 October 2018 12:03
Bom Berisi Pecahan Kaca
Foto: Polisi menyisir kawasan Time Warner Center (REUTERS/Kevin Coombs)
Paket pertama, yang muncul pada hari Senin (22/10/2018), ditujukan kepada Soros. Ia adalah seorang miliiuner dan seringkali menjadi target teori konspirasi sayap kanan.

Paket itu pada akhirnya dikembalikan ke alamat yang tercetak di lima paket. Alamat itu merupakan kantor anggota Kongres AS di Florida yakni Debbie Wasserman Schultz yang pernah menjabat sebagai Kepala Komite Nasional Demokrat (DNC), menurut Biro Investigasi Federal (FBI).

FBI pada hari Rabu menyampaikan pihaknya sudah mengonfirmasi bahwa dua paket tambahan, yang serupa dengan lainnya, ditujukan kepada anggota Kongres Maxine Waters. Ia adalah seorang veteran kongres Partai Demokrat dari Los Angeles dan sangat vokal dalam mengritik Trump.

Pernyataan FBI sebelumnya mengatakan paket-paket lain yang terbungkus amplop manila dengan lapisan plastik gelembung di bagian dalamnya mengandung "bahan berpotensi meledak". Masing-masing paket ditempel dengan label alamat yang dicetak dengan komputer dan enam perangko "Selamanya".

Pejabat lain berkata benda di dalam amplop semuanya mirip dengan benda yang ditemukan di dalam kotak surat rumah Soros. Benda itu kemudian diledakkan oleh polisi. Setidaknya satu bom diisi dengan pecahan kaca, kata seorang sumber federal.

Ramai Teror Bom Jelang Pemilu AS, Ini KronologinyaFoto: REUTERS/Files
Agen Rahasia AS mengamankan paket yang dialamatkan untuk Obama di kediamannya di Washington dan Clinton, kandidat presiden dari Partai Demokrat tahun 2016, di rumahnya di New York.

Biro CNN di New York juga menerima sebuah paket yang dialamatkan ke Brennan, yang muncul sebagai analis di tayangan CNN. Hal itu membuat polisi mengevakuasi bangunan Time Warner di kawasan sibuk Manhattan yang terletak di dekat Central Park.

Paket untuk Clinton ditemukan pada hari Selasa (23/10/2018), sementara paket yang dialamatkan ke Obama diamankan pada hari Rabu. Kedua paket diamankan dalam proses seleksi kiriman rutin, kata Agen rahasia. Obama dan Clinton tidak terancam, kata mereka.

Paket yang dikirimkan ke CNN juga dalam bentuk amplop berisi serbuk putih yang sedang dianalisa oleh para pakar, kata Komisioner Polisi James O'Neill.

"sejauh ini benda tersebut terlihat seperti bom pipa," kata John Miller, Wakil Komisioner untuk Intelijen dan Pemberantasan Terorisme di Kepolisian New York, dalam sebuah konferensi pers.

"Ini murni tindakan teror yang berupaya merendahkan kebebasan pers dan pemimpin negara kita lewat tindakan kekerasan," kata Walikota New York Bill de Blasio dalam sebuah konferensi pers.

NEXT


(prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular