
Internasional
Cari Pengirim Paket Bom, FBI Serbu Florida
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 October 2018 17:38

Miami, CNBC Indonesia - Agen-agen federal menggeledah fasilitas surat Amerika Serikat (AS) di dekat Miami pada hari Kamis malam untuk menemukan siapa yang mengirim 10 bom pipa ke tokoh Demokrat terkemuka dan kritikus Presiden AS Donald Trump karena petunjuk menemukan kemungkinan dari Florida lah paket itu berasal.
Penyidik mengelompokkan bom itu sebagai peledak 'hidup', bukan tipuan, kata James O'Neill, komisaris polisi dari New York City. Dua dari banyak paket telah ditemukan sejak ketakutan tentang bom mencuat di hari Senin (26/10/2018), di mana perangkat itu ditujukan kepada miliuner dan donor Partai Demokrat George Soros.
Sumber penegak hukum federal FBI mengatakan kepada Reuters bahwa perangkat itu diduga dibuat dari desain pembuatan bom yang tersedia secara luas di internet.
Peneliti percaya bahwa paket-paket itu, yang dicegat sebelum mencapai penerima yang dituju, semuanya dikirim melalui Layanan Pos AS di beberapa titik, kata sumber itu. Melansir Reuters, tidak ada paket yang meledak dan tidak ada yang terluka.
Pihak berwenang telah menyebut bom paket, yang datang kurang dari dua minggu sebelum pemilihan nasional yang dapat mengubah keseimbangan kekuasaan di Capitol Hill, sebagai tindakan terorisme, meskipun mereka menolak untuk mengatakan apakah perangkat itu dirakit untuk menjadi fungsional.
Para ahli bom dan analis keamanan mengatakan bahwa berdasarkan konstruksi rudimenter terhadap bom itu, tampaknya bom itu lebih mungkin dirancang untuk menebarkan rasa takut dibandingkan untuk membunuh.
Tetapi episode itu memicu kecaman dari para kritikus Trump yang mengatakan bahwa seringnya ekspresi retorika yang memanas terhadap musuh yang dirasakan di antara Demokrat dan pers memicu kekerasan bermotif politik.
Setelah menyerukan "persatuan" dan wacana sipil pertama kalinya pada hari Rabu (24/10/2018), Trump mengecam lagi di hari Kamis di media "kebencian", sementara pendukungnya menuduh Demokrat dengan tidak adil menyarankan presiden untuk disalahkan atas teror bom.
Gudang di Florida
Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, dalam wawancara dengan Fox News Channel, menegaskan bahwa Florida adalah titik awal untuk setidaknya sebagian dari pengiriman bom.
"Beberapa paket dikirim melewati pos. Paket-paket itu berasal, beberapanya, dari Florida," katanya. "Saya yakin orang atau orang-orang ini akan dibawa ke pengadilan."
Satuan polisi penjinak bom dan unit anjing pelacak bergabung dengan penyelidik federal pada hari Kamis, memeriksa pusat distribusi surat AS di Opa-Locka, sebelah barat laut Miami, kata kepolisian Miami-Dade County.
Gudang yang luas, di mana pihak berwenang yakin beberapa paket diproses, tampaknya tetap beroperasi selama pencarian, dengan lalu lintas traktor-trailer terus terjadi ke dan dari fasilitas ketika polisi terlihat berjalan di sekitar dok pemuatan.
Pada hari Rabu, dua hari setelah paket pertama tiba di rumah Soros, FBI mengidentifikasi lima target lagi, mantan Presiden Barack Obama, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, mantan Jaksa Agung Eric Holder, mantan direktur CIA John Brennan, dan Perwakilan California Maxine Waters.
Paket Brennan dikirim ke kantor CNN, di mana dia muncul sebagai analis on-air.
Pada hari Kamis, penyelidikan diperluas dengan penemuan tiga paket tambahan, yang dua ditujukan untuk mantan Wakil Presiden Joe Biden di negara asalnya Delaware dan satu untuk aktor Hollywood Robert De Niro di Manhattan.
(prm) Next Article Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Diduga WNI
Penyidik mengelompokkan bom itu sebagai peledak 'hidup', bukan tipuan, kata James O'Neill, komisaris polisi dari New York City. Dua dari banyak paket telah ditemukan sejak ketakutan tentang bom mencuat di hari Senin (26/10/2018), di mana perangkat itu ditujukan kepada miliuner dan donor Partai Demokrat George Soros.
Sumber penegak hukum federal FBI mengatakan kepada Reuters bahwa perangkat itu diduga dibuat dari desain pembuatan bom yang tersedia secara luas di internet.
Pihak berwenang telah menyebut bom paket, yang datang kurang dari dua minggu sebelum pemilihan nasional yang dapat mengubah keseimbangan kekuasaan di Capitol Hill, sebagai tindakan terorisme, meskipun mereka menolak untuk mengatakan apakah perangkat itu dirakit untuk menjadi fungsional.
Para ahli bom dan analis keamanan mengatakan bahwa berdasarkan konstruksi rudimenter terhadap bom itu, tampaknya bom itu lebih mungkin dirancang untuk menebarkan rasa takut dibandingkan untuk membunuh.
Tetapi episode itu memicu kecaman dari para kritikus Trump yang mengatakan bahwa seringnya ekspresi retorika yang memanas terhadap musuh yang dirasakan di antara Demokrat dan pers memicu kekerasan bermotif politik.
Setelah menyerukan "persatuan" dan wacana sipil pertama kalinya pada hari Rabu (24/10/2018), Trump mengecam lagi di hari Kamis di media "kebencian", sementara pendukungnya menuduh Demokrat dengan tidak adil menyarankan presiden untuk disalahkan atas teror bom.
![]() |
Gudang di Florida
Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, dalam wawancara dengan Fox News Channel, menegaskan bahwa Florida adalah titik awal untuk setidaknya sebagian dari pengiriman bom.
"Beberapa paket dikirim melewati pos. Paket-paket itu berasal, beberapanya, dari Florida," katanya. "Saya yakin orang atau orang-orang ini akan dibawa ke pengadilan."
Satuan polisi penjinak bom dan unit anjing pelacak bergabung dengan penyelidik federal pada hari Kamis, memeriksa pusat distribusi surat AS di Opa-Locka, sebelah barat laut Miami, kata kepolisian Miami-Dade County.
Gudang yang luas, di mana pihak berwenang yakin beberapa paket diproses, tampaknya tetap beroperasi selama pencarian, dengan lalu lintas traktor-trailer terus terjadi ke dan dari fasilitas ketika polisi terlihat berjalan di sekitar dok pemuatan.
Pada hari Rabu, dua hari setelah paket pertama tiba di rumah Soros, FBI mengidentifikasi lima target lagi, mantan Presiden Barack Obama, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, mantan Jaksa Agung Eric Holder, mantan direktur CIA John Brennan, dan Perwakilan California Maxine Waters.
Paket Brennan dikirim ke kantor CNN, di mana dia muncul sebagai analis on-air.
Pada hari Kamis, penyelidikan diperluas dengan penemuan tiga paket tambahan, yang dua ditujukan untuk mantan Wakil Presiden Joe Biden di negara asalnya Delaware dan satu untuk aktor Hollywood Robert De Niro di Manhattan.
(prm) Next Article Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri Filipina Diduga WNI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular